Minggu, 04 April 2021

Review ala Sorangan: Tensei Shitara Slime Datta Ken Season 1


 

Haloo!! Lama tak menulis di sini. Berapa lama ya? 2 tahun? 3 tahun? 100 tahun? Blog ini sangat berdebu karena ga pernah update hahahahaha!

Kali ini aku akan kembali menulis review yang sebenarnya hanyalah fangirl scream hehe. Kalau biasanya aku menulis review tentang K-drama yang aku tonton, kali ini aku mau menulis review tentang sebuah anime.

Bisa dilihat di judul tulisan ini aku mau nulis review fangirl scream apa. Yup! Aku mau menulis tentang anime yang berjudul Tensei Shitara Slime Datta Ken! Karena aku baru nonton yang season 1, jadi aku cuma nulis review berdasarkan yang sudah aku tonton saja.

Tensei Shitara Slime Datta Ken, biasa disingkat Tensura, adalah anime yang digarap oleh studio 8bit berdasarkan light novel yang berjudul sama. Oh, ya, aku nonton anime ini tanpa baca light novel-nya. Jadi jangan marah kalau ada beberapa miss.

Cerita Tensura diawali dari seorang cowok bernama Satoru Mikami yang sama sekali belum punya pacar. Ia ditikam pisau oleh seorang penjahat random yang menyerang secara acak saat mau ketemuan sama temannya. Lalu, dia tewas. Saat tersadar, ia sudah bereinkarnasi menjadi sebuah slime yang punya kekuatan Predator, yang bisa memakan semua hal dan meniru wujud maupun kekuatan benda yang ia makan di dunia yang sama sekali ia tidak kenal. Kekuatannya kayak Kirby.

Setelah itu, ia bertemu dengan seekor naga kesepian bernama Veldora yang disegel selama 300 tahun. Veldora ingin teman mengobrol, jadi ia memaksa si Slime ini untuk jadi teman ngobrolnya. Slime ini pun menjadi teman Veldora dengan janji ia akan membebaskan Veldora dari segelnya. Lalu, naga tersebut memberinya nama Rimuru Tempest dan memberi Rimuru kekuatan.

Rimuru menelan Veldora dan keluar dari gua tempat Veldora disegel. Ia pun berpetualang sambil beradaptasi dengan dunia barunya juga bentuk tubuhnya. Selama petualangannya, ia menelan banyak monster dan mengambil kekuatannya.

Ia bertemu dengan sekelompok Goblin yang meminta bantuannya untuk melindungi mereka. Para Goblin bisa merasakan kekuatan besar yang dimiliki Rimuru karena telah menelan banyak monster sehingga meminta bantuannya untuk melindungi mereka dari kumpulan Direwolf.

Rimuru bersedia membantu melindungi para Goblin. Saat penyerangan Direwolf, Rimuru berhasil membunuh pimpinan kaum serigala itu dan memakan tubuhnya sehingga ia mendapat kekuatan pimpinan Direwolf. Ia pun berhasil menjinakkan para Direwolf yang lain.

Para Goblin berterima kasih pada Rimuru karena sudah menolong mereka. Para Goblin pun menganggap Rimuru sebagai pemimpin dan pelindung mereka. Rimuru juga berhasil menyatukan Direwolf dan Goblin untuk hidup berdampingan.

Rimuru dan rakyatnya (Direwolf dan Goblin) berusaha membangun desa mereka agar menjadi tempat tinggal yang layak. Dari sinilah petualangan Rimuru dan lainnya dimulai.

Hmmm... Sudah segitu dulu ringkasan cerita anime ini. Sekarang aku mau mulai fangirl scream. //y

Tensura ini adalah anime isekai pertama yang aku nikmati. Biasanya aku selalu drop di tengah-tengah karena terlalu banyak fan service tidak perlu, atau banyak istilah yang tidak aku mengerti, atau emang membosankan pake banget aja. Nah, aku sama sekali ga nge-drop anime ini.

Cerita anime ini ringan, pake banget. Semua istilah isekai selalu dijelaskan dengan ringan sehingga aku tidak perlu mikir atau menghapal. World building-nya juga bagus. Setiap arc pasti beres dan semua terjawab. Ga ada plot hole, maksudnya.

Visual dan animasinya juga bagus. Desain karakter juga tidak berlebihan, misalnya chara cewek bajunya terlalu sexy. Yah, ada sih yang sexy gitu, tapi ga banyak. Btw, aku suka Great Sage. Suaranya keren wkwkwk. Enak banget ya Rimuru bisa selalu ngobrol sama Great Sage.

Selain itu, tidak ada harem MC. Hal yang aku gak suka dari anime isekai adalah MC-nya pasti punya harem. Nah, di Tensura ini ga ada harem sama sekali. Makanya aku ga kecewa selama nonton.

Paling Rimuru bikin harem retainer (bawahan) //yy. Bawahannya banyaaakkk banget! Hampir semua orang mau jadi bawahan dia.

Oh, ya, jarang banget aku bisa nangis saat nonton anime. Tapi, di arc Shizue Izawa, pas dia meninggal, aku nangis. Sedih banget aaaaaaaaaaaaaaa!!!! Padahal aku berharap Shizu bisa hidup tenang di desanya Rimuru karena dia adalah "orang yang ditakdirkan" untuk Rimuru. Ternyata takdirnya adalah hidup bersama Rimuru setelah ia  meninggal dan ditelan oleh Rimuru. :''')

//bentar nangis dulu

Oke. Kembali ke review!

Walaupun aku setuju kalau Tensura ini adalah anime isekai yang bagus, namun aku menemukan beberapa kekurangan.

Pertama, Rimuru TERLALU baik. Terlalu baik pake banget. Padahal sebelumnya dia manusia dan sifat-sifat maupun ingatan dia sebagai manusia sama sekali ga hilang. Tapi sama sekali ga ada sifat buruknya. Yah kan manusia tempatnya salah dan lupa, punya banyak banyak sifat jelek. Namun rasanya hati dia terlalu bersih.

Misalnya, pas setelah arc Lord Orc. Dia makan Lord Orc sambil ngasih janji kalau ia akan menanggung kesalahan-kesalahan Lord Orc. Bahkan ga ngasih hukuman pada para orc yang sudah membunuh banyak ras dan malah ngasih tempat tinggal di desanya. Baik banget ga sih? Terlalu baik dan mulia, menurutku.

Tokoh utama yang terlalu baik itu menurutku agak membosankan. Yah, karena sifatnya Rimuru itu membuat anime ini sedikit membosankan.

Kedua, semua masalah di anime ini sangat mudah diselesaikan hanya dengan satu serangan. Bahkan untuk level perang (misalnya arc Lord Orc atau Charybdis). Rasanya untuk level perang segitu tuh kurang intens. Memang sih, Rimuru itu kuat banget. Tapi, ya, setidaknya kasih drama dikit lah biar ga bosen.

Ketiga, rasanya semua orang yang datang ke desa Rimuru cepet banget hormat ke Rimuru. Padahal awalnya mereka datang karena curiga sama Rimuru. Bahkan yang levelnya Demon Lord atau raja aja cepet banget hormat ke Rimuru.

Walau begitu, aku masih menganggap anime ini worth to watch. Apalagi kalau kamu suka anime yang ringan namun nuansa fantasinya kuat dan tidak ada romance. Kalau boleh kasih rate, aku mau kasih 7,5/10.

Aku masih menunggu season 2-nya rilis di Netflix (aku nontonnya di Netflix). Kalau sudah nonton season 2-nya, aku akan menulis review-nya lagi di sini.

Oke!!

Sampai di sini aja bacotanku a.k.a fangirl scream a.k.a review kali ini. Semua yang kutulis di sini adalah pendapat pribadi. Jadi kalau ga setuju, ya jangan marah.

See you next time! Mata ne!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar