Minggu, 18 November 2012

#SingkatanAlaDCP

Singkat kata, kemaren malam tuh Mimin cantik natural pimpinan tertinggi fanbase Detective Conan @DConanParody, bikin hestek #SingkatanAlaDCP. Ceritanya, nama-nama chara DC dijadiin kepanjangan dari suatu singkatan.... Dan hasilnya adalah sebagai berikut.

Cekidot!! (ada sumbangan dari followers tercinta juga :* )

#SingkatanAlaDCP

1. GIN = Gue Itu Narsis
2. VODKA = Vermouth Orang Desa Kayak Aku
3. KUROBA = KURang OBAt
4. ERI = Emak Ran Ihihihi
5. KUDO = Kurang Udang Di Omeletnya
6. AI = Anak Ilang
7. CONAN = Contoh Orang Necis And Narcis (via: Ln1885)
8. KAZUHA = KAlah ZUdi HArian (via: DCorMK)
9. KAITO = KAyang Indah TOichi
10. SUBARU = SUka BAju baRU
11. AOKO = Aduh Ongkos Kurang gOpek (via: KaitoKurobaKid)
12. TAKAGI = TAKut sAkit GIgi
13. MIWAKO = MIrip WAjah KObayashi
14. TAKAGI = TAKut sAkit laGI (via: dhefaraaurella)
15. JODIE = JOmblo DItinggal pErgi
16. SAGURU = SAking GalaUnya jadi ngeRUsuh
17. MEGURE = MEmang GUrame Enak (via: haaniyahy)
18. LUPIN = LUpa dan PIkuN
19. JAMES = JAngan MEnyusahkan Saya
20. CAMEL = CAri Mantan Emang Lelah
21. CHIANTI = CHIki hANya TIgaratus
22. RAN = Rasanya lamA Nunggunya (via: dhefaraaurella)
23. AKEMI = Aku KEkurangan MInum
24. GENTA = GENdut dan piTAk (via: Gayuhtr12)
25. MOURI = MObil Usang kRedItan
26. AYUMI = Aku unYu MIrip ayutingting (via: Korn_BO)
27. JUZO MEGURE = JUragan mirip ZOmbie jual MEntega, GUla dan paRE (via: Korn_BO)
28. RAN = Rawr... Aku anak Nakal (via: Korn_BO)
29. YUKIKO = nYUri KIngkong Ketauan Orang (via: Gayuhtr12)
30. CONAN = COol daN edAN (via: putri1012)
31. SHINICHI = SHIap NerIma CHInta ran (via: akwilaem)
32. YUSAKU = nYari Uang SAKU


----
Begitulah.... manakah yang kamu suka?? :)

Mimin @DConanParody : Berasa alay ya... tulisannya gede-kecil begitu... =_="
Saya : ...................iya......

Source : @DConanParody on Twitter


Minggu, 21 Oktober 2012

Avatar Salah Gaul @DConanParody

Avatar salah gaul yang pernah dipasang sama mimin @DConanParody :

1. Avatar salah gaul versi Ramadhan 2012.

2. Avatar salah gaul versi Master Chef (Deganichi - Marinkran - Junakai)


3. Avatar salah gaul versi Pilkada Jakarta (Heijokowi - Shinichihok)


4. Avatar salah gaul versi Hari Kartini


5. Avatar salah gaul versi Ramadhan 2013.



6. Avatar salah gaul versi kemerdekaan Indonesia 2013


7. Avatar salah gaul versi Halloween 2013


8. Avatar salah gaul versi natal 2013 dan tahun baru 2014


9. Avatar salah gaul versi maulid Nabi Muhammad SAW 2014


Minggu, 14 Oktober 2012

Kuroshitsuji Fanfiction : That Butler, Shopping.

Konnichiwa~ *bows*
Kali ini author membawakan eh... menuliskan fanfic Kuroshitsuji. Nulis fanfic di fandom ini soalnya saya baru beli komik Black Butler 14! Covernya ga nahaaaannn.... *0*
Okelah.. awal kata, selamat membaca!! :)

Kuroshitsuji Fanfiction : That Butler, Shopping
Disclaimer: kalo Kuroshitsuji aka Black Butler punya saya, udah saya nikahin tuh Grell sama Sebastian~ Makanya, Kuroshitsuji aka Black Butler cuma punya Yana Toboso!
Warning: OOC, gaje, abal, aneh bin ajaib, mungkin ada typo, FF ini sudah pernah saya post di akun dA saya.

Pagi hari yang damai di kediaman Phantomhive. Seorang anak pemimpin perusahaan Funtom Company yang sangat terkenal sejagat raya, Ciel Phantomhive, sedang menikmati sarapannya yang disediakan oleh butler rambut belah tengah yang sebenarnya adalah iblis, Sebastian Michaelis.

"Bocchan, bahan-bahan makanan di rumah ini sudah menipis." kata Sebastian.
"Ya, sudah. Hari ini kamu pergilah belanja ke pasar untuk membeli kebutuhan-kebutuhan." kata Ciel.
"Hah? ke pasar?? Iblis ganteng kayak gue mesti ke pasar?? Demi kutang Fir'aun, ke pasar tuh ga banget!!" kata Sebastian dalam hati, mana mungkin diucapin langsung, bisa-bisa Ciel ngamuk terus baca ayat kursi(?), ntar Sebastian kepanasan.
"O,ya, bareng Tanaka saja untuk membantumu berbelanja." tambah Ciel.
"Yes, my Lord." kata Sebastian.
"Sebelum pergi, buatkan aku Gateau Chocolate beserta tehnya ya!" kata Ciel.
"Yes, my Lord." jawab Sebastian.

Setelah membuat Gateau Chocolate dan Earl Grey Tea untuk Bocchan-nya tersayang, Sebastian dan Tanaka pergi ke Pasar Anyay(?) yang ada di kota London.
Sesampainya di Pasar Anyay, Sebastian mengambil list barang belanjaan yang akan dibelinya.

"Cukup banyak barang-barang yang akan dibeli."
"Ho Ho Ho…"
"Ayo, kita mulai belanja, Mr. Tanaka."
"Ho Ho Ho…"

Sebastian dan Tanaka mulai berkelana(?) di Pasar Anyay demi mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan. Lalu, mereka berhenti di sebuah toko.

"Hmm… Toko ini… rasanya aneh.." kata Sebastian.
"Ho Ho Ho.."
"Ayo, masuk. Siapa tau ada barang yang kita butuhkan disini."
"Ho Ho Ho…"

Sebastian dan Tanaka memasuki toko itu. Toko itu sangat sempit dan gelap. Banyak sarang laba-laba, tumpukan buku-buku tua, dan peti mati berkeliaran(?) dimana-mana.

"Aku ga yakin ada barang yang kita butuhkan disini." kata Sebastian.
"Hii… hii… hi.. hi…"
"Lho, Tanaka? Cara tertawamu berubah, ya?" tanya Sebastian.
"Hi… hii… hi.. hii…"
"Hah? Darimana suara itu? Tanaka tidak tertawa!" kata Sebastian.

Krieeettt…. tiba-tiba sebuah peti mati yang disandarkan di dinding terbuka dan keluarlah seseorang yang berambut warna abu-abu, matanya tidak terlihat, tersenyum dengan aneh, berbaju hitam panjang, dan memakai topi, sambil tertawa.

"Hi… hi… hi.. hi... Selamat da…. tang…."
"Undertaker!!" sahut Sebastian.
"Hi… hi.. hi… kau Sebastian Michaelis kan? Butler di keluarga Phantomhive itu, kan? Hi.. hi.. hi.." kata Undertaker.
"Ya. Kami masuk ke sini karena kupikir ada barang yang kami cari disini." kata Sebastian.
"Hi.. hi.. hi… kamu membutuhkan peti mati? Disini ada banyak.. Hi.. hi.. hi…" kata Undertaker.
"Tidak, terima kasih. Kami permisi." kata Sebastian.
"Hei, butler! Apakah itu majikan barumu? Hi.. hi…" kata Undertaker sambil menunjuk Tanaka.
"Oh… bukan… ini Mr. Tanaka, Steward di Phantomhive House." jawab Sebastian.
"Ho.. ho…ho…"
"Hi.. hi…hi…"
"Ho…ho…ho…"
"Hi.. hi…hi…"
"Ho Ho Ho"
"Hi.. Hi.. Hi…"

Sebastian ber-sweat drop ria melihat tingkah Undertaker dan Tanaka yang asyik ber-hohoho-hihihi itu.

"Mr. Tanaka, ayo kita pergi." kata Sebastian sambil menyeret Tanaka.
"Ho.. ho.. ho.."
"Terima kasih atas kedatangannya… Hi.. hi.. hi…" kata Undertaker.

Sebastian dan Tanaka melanjutkan perjalanan mereka di Pasar Anyay. Lalu, mereka melihat sebuah toko yang penuh kacamata. Sebastian dan Tanaka masuk ke dalam toko itu karena ingin membeli kacamata baru untuk Maylene.

"Selamat datang." kata pemilik toko.
"Kau… William .T. Spears!!" sahut Sebastian.
"Kau lagi. Ada apa? Mau membeli kacamata?" tanya William dengan dingin.
"Tentu saja. Tolong kacamata dengan minus 15." jawab Sebastian. (Gileee… Minus-nya Maylene gede amat yah.)
"Baiklah. Tunggu 10 menit dan kau akan mendapatkan kacamata itu." kata William.

Sebastian dan Tanaka menunggu kacamata pesanannya jadi. Sebastian menunggu sambil mengikir kuku, dan Tanaka tetap minum teh Jepang nya. 10 menit kemudian….

"Sebastian Michaelis. Ini pesananmu." kata William.
"Terima kasih. Berapa?" tanya Sebastian.
"Rp200.000,00" jawab William. (Kok di London pake mata uang rupiah ya? Biarin ajalah… fanfic ini.. #digebukkin readers)
"Baiklah. Ini uangnya. Terima kasih." kata Sebastian.
"Ya."

Sebastian dan Tanaka berkelana lagi. Lalu, mereka melihat toko yang sangat bersih, dicat putih, dan banyak hiasan bulu-bulu di dinding toko itu.

"Ini toko alat kebersihan. Kita harus masuk karena kita harus membeli pewangi lantai, pembersih lantai, detergen, dan sabun colek. Tapi, aku merasa tidak enak hati." kata Sebastian.
"Ho.. ho.. ho.."

Sebastian dan Tanaka memasuki toko itu. Toko itu sangat bersih dan wangi. Hanya saja, Sebastian agak kesal memasuki toko itu.

"Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pemilik toko.
"Ya. Saya butuh pewangi lantai, pembersih lantai, detergen, dan sabun colek." jawab Sebastian.
"Kau..!!! Iblis ituu..!!!!"
"Sudah kuduga kau pemilik toko ini, Angela! Tak kusangka kau punya toko alat kebersihan seperti ini." kata Sebastian.
"Segala hal yang tidak bersih di dunia ini harus dihilangkan!" sahut Angela.
"Ya.. ya… cepat berikan barang pesananku!" sahut Sebastian.
"Ash!! Bawakan barang pesanan iblis ini!!" teriak Angela.
"Ya… ya.. ini dia barangmu, Sebastian Michaelis." kata Ash.
"Terima kasih. Berapa?"
"Semuanya jadi Rp45.000,00."
"Ini uangnya. Terima kasih."

Sebastian dan Tanaka buru-buru keluar dari toko itu dan berkelana kembali. Mereka menemukan toko yang tidak kalah anehnya dari toko yang pertama. Toko itu berwarna merah!! Semuanya merah!! Warna toko dan barang-barang yang dijualnya semuanya berwarna merah.

"Uugh… firasat buruk nih.." kata Sebastian.
"Ho.. ho..ho.."

Walaupun firasat buruk memenuhi pikiran Sebastian, mereka tetap memasuki toko itu. Tiba-tiba…

"Sebby-chaaaaaaaaaaaaannnnn……………..!!!!!!!!"
"Firasat burukku terjadi!" pikir Sebastian.
"Sebby-chaaaaaaaaaaaaannnnn…...…………!!!!!!!"

Grell Sutcliff, shinigami merah itu berlari ke arah Sebastian dan melompat ke arah Sebastian dengan mulut dimajukan siap mencium Sebastian. Dengan sigap Sebastian menghindar sehingga Grell dengan sukses menubruk dinding toko.

"A… Aduuhh..! Sebby-chan! Apa yang kau lakukan pada seorang Lady!!?" teriak Grell.
"Aku hanya menghindar." jawab Sebastian.
"Sebby-chaan…!!" sahut Grell.
"Ho.. ho…ho…"
"Grell Sutcliff!! Ada apa ribut-ribut??!" sahut Madame Red, yang keluar dari tempat persembunyiannya(?).
"Ma… Madame Red!!" sahut Grell.
"Ah… Ada Sebastian… Ada yang bisa saya bantu?" tanya Madame Red.
"Yaa… Saya ingin melihat barang-barang dulu." jawab Sebastian.
"Silakan… Kalau sudah memutuskan barang mana yang akan dibeli taruh saja di keranjang ini dan bawa ke kasir." kata Madame Red. (Ooh… rupanya toko milik Madame Red dan Grell Sutcliff ini seperti swalayan.)
"Baik, Madame."
"Ho.. Ho.. Ho…"

Sebastian sibuk memilih barang belanjaannya. Dia mengambil beras merah, daging, permen-permen berwarna merah, bayam merah, sirup rasa cocopandan (warnanya merah), dan barang-barang lainnya. Tanaka asyik minum teh bersama Madame Red. Grell mengikuti Sebastian terus.

"Apa maumu, Grell Sutcliff? Daritadi mengikutiku terus." tanya Sebastian.
"Sebby-chaaan… masih nanya aja… tentu saja aku mau.. kissu darimu.. dengan lidah.." jawab Grell dengan pandangan yang penuh cinta.
"Hei, hei… jangan mengubah fic ini jadi rated M, ya.." kata Sebastian.
"Tidak apa-apa, Sebastian.. Lagipula Bocchan-mu sudah mengijinkannya…" kata Grell.
"Aah.. cantiknya…"
"Kau mengatakan aku cantik??" Grell kegirangan.
"Lembutnya… hangat… aah… kau memang menggemaskan…"
"Sebby-chan!!! Kenapa kau malah lebih menyukai kucing peliharaan Madame Red itu??!" sahut Grell.
"Dia memang lebih manis." jawab Sebastian sambil menaruh kucing itu di lantai.
"Aaah..!! Sebby-chaaaan….. Jangan membuat seorang Lady kesal…" kata Grell.
"Yes, my Lady."


Grell mematung mendengar perkataan Sebastian tadi padanya. "Yes, my Lady". Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Grell. Sementara Grell membeku, Sebastian menuju kasir dan membayar belanjaannya dan pulang karena belanjaannya sudah lengkap.
Setelah Sebastian meninggalkan toko, Madame Red menghampiri Grell.


"Grell? Grell? Ada apa denganmu?" tanya Madame Red.
Grell tidak menjawab. Dia tetap membeku sambil tersenyum bahagia.
"Grell?! Grell Sutcliff!!! Ah, sudahlah.. biarkan saja dia.." kata Madame Red.

Sebastian dan Tanaka kembali ke Phantomhive House. Waktu sudah menunjukkan jam 1 siang. Saatnya Ciel makan siang.

"Kami pulang." kata Sebastian.
"Selamat datang, Sebastian!" sambut Maylene, Finny, dan Bard.
"Ho.. ho… ho.."
"Ya. Maylene, ini kacamata baru untukmu. Bocchan membelikanmu." kata Sebastian.
"Aah… Terima kasih, Sebastian!" kata Maylene dengan muka yang merah.
Sebastian menuju ke ruangan Ciel.
"Bocchan, saya sudah kembali dari pasar." kata Sebastian.
"Ya. Sekarang siapakan makan siang untukku. Aku sudah lapar." kata Ciel.
"Yes, my Lord."

FIN~
Selesai juga deh.... seperti yang sudah ditulis di "Warning", fic ini sudah pernah saya post di dA saya (dewilacie.deviantart.com).

Akhir kata, komentarnya boleh?

Minggu, 23 September 2012

Monday Couple Fanfiction : Gary Pergi?

Annyeong~ Saya kembali dengan fanfic yang sangat gaje lagi. Fanfic ini dibuat karena aku sedih Gary mau hiatus dari RM... Kalo Gary pergi, Jihyo gimana dong? sama siapa? :''

Happy reading, chingudeul!

Monday Couple Fanfiction : Gary Pergi?

Warning: gaje, abal, gagal, typo, Monday Couple story, DLDR, GaryXJihyo.
Disclaimer: Gary punya Jihyo, Jihyo punya Gary, Kookie punya saya */lho?* FF ini punya saya :)
Casts: Kang Gary dan Song Jihyo. Running Man members yang lain cuma numpang lewat.

Jihyo POV
"Jihyo, kalau aku pergi, kamu gak apa-apa?"

Lagi-lagi.... mimpi itu lagi. Setiap malam aku bermimpi Gary oppa bicara padaku seakan dia mau pergi. Huh! Memang kenapa kalau dia mau pergi? Aku tak peduli!

Aku bersiap-siap untuk syuting Running Man. Hari ini hari Senin, hari Senin adalah hari syuting Running Man.
Aku menyetir mobilku menuju ke lokasi syuting. Entah kenapa, selama menyetir terus saja kepikiran mimpi itu lagi. Menyebalkan!! Kenapa ingat terus siih??! ><

Normal POV
Di lokasi syuting, banyak orang bersiap-siap untuk pelaksanaan syuting. Running Man members menunggu syuting dimulai. Sukjin dan Haha bermain kelereng(?), Jongkook menarik-narik kuping Kwangsoo, Jaesuk berbicara dengan belalang peliharaannya *sejak kapan Jaesuk pelihara belalang?*, Jihyo dan Gary hanya berdiri melihat kegiatan gila yang dilakukan para members.

"Apa lihat-lihat?" seru Jihyo saat Gary terus memperhatikannya.
"Tidak apa-apa..." kata Gary santai.
"Hmm.." Jihyo hanya berdehem.
"Coba kalau aku bisa tetap ada di sampingmu..." kata Gary pelan.
"Eh? Apa?" Jihyo agak terkejut.
"Ehh... tidak ada apa-apa... Ayo, syuting sudah dimulai."  Gary menarik tangan Jihyo.
"Yaa!! Lepaskan tanganku!" seru Jihyo.

Sebenarnya Jihyo mendengar apa kata Gary tadi. Jihyo agak terkejut. Tanpa ia sadari, wajahnya memerah.


Syuting pun selesai. Semua member sudah pulang kecuali Gary dan Jihyo.
"Oppa, kita makan yuk. Laper nih... Traktir, ya." kata Jihyo.
"Dasar. Maunya ditraktir terus." kata Gary.
"Memang kenapa? Kajja!" Jihyo menarik tangan Gary.

Di restoran.
"Hiks... Jihyo minta makanan yang mahal-mahal..." kata Gary dalam hati.
"Oppa? Ada apa? Kok kayaknya sedih?" tanya Jihyo.
"Soalnya kamu mesen makanan yang mahal-mahal..." kata Gary dalam hati. Tentu saja, Gary tidak mengatakan hal itu . Kalo dia lakukan, "Bad Jihyo" akan muncul.
"Jihyo..."
"Ne, Oppa?"
"Hmm... gimana mengatakannya yaa..?" Gary menggaruk-garuk kepalanya.
"Eh? Apa?" tanya Jihyo.
"Jihyo, kalau aku pergi, kamu gak apa-apa?"

DEG!!

Jihyo terdiam. Ia teringat mimpi itu lagi. Mimpi yang setiap malam muncul. Jihyo merasa bahwa mimpi itu akan jadi kenyataan. Ketika seorang Kang Gary pergi... Tanpa ia sadari, matanya berkaca-kaca.

"Hah? Memang kau mau pergi?" tanya Jihyo.
"Ya. Aku ingin fokus ke dunia musik. Jadi, mungkin aku... akan meninggalkan Running Man..." jawab Gary.
"Lalu, apa hubungannya denganku?" tanya Jihyo.
"Hhh... Kalau aku pergi kamu ga sedih?"
"Gak."
"T___T"
"Lagipula... mau kamu pergi kek, ga ada Monday Couple lagi kek. Aku ga peduli kok! Kalau mau pergi, pergi saja." kata Jihyo.

Gary hanya tersenyum. Ia tahu Jihyo akan berkata begitu. Lagipula, Gary tahu yang sebenarnya Jihyo rasakan. Karena Jihyo mengatakan bahwa ia tak peduli, tapi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gary oppa... jangan pergi.." kata Jihyo lirih.
"Eh?"
"Kalau oppa pergi... siapa yang akan menraktirku?"
"-__-"
"Kan bisa minta Jaesuk hyung.." kata Gary.
"Ga mau. Aku cuma mau ditraktir Gary oppa." kata Jihyo.

||Pendengaran Gary: Aku cuma mau bersama Gary oppa..||

"Aku.. juga..." kata Gary dengan wajah memerah. "Kalaupun aku jadi pergi, kita pasti bisa bertemu lagi... suatu saat nanti.."
"Benarkah? Janji ya, oppa? Kalu bertemu lagi, kau harus menraktirku lagi." kata Jihyo.
"Pasti." Gary mengacak-acak rambut Jihyo.

Sebenarnya aku juga sedih ketika aku diharuskan fokus di dunia musik. Sedih karena harus berpisah denganmu, Jihyo. Sebenarnya aku ingin kita menjadi "couple" bukan hanya hari Senin saja, hari lain juga. Tapi, musik merupakan duniaku juga. Memang sulit untuk memilih antara Running Man dan Leessang. Keduanya berarti untukku. Lalu, aku sangat menyayangimu, Jihyo....

FIN!!
Akhirnya selesai juga... sedih ih saat denger Gary mau pergi dari Running Man. Aku ga mau member berkurang lagi... :'(
Semoga ga jadi pergi deh. Tapi, sebagai fans kita juga perlu mendukung keputusan sang Idol, kan?
Tapi tetep ajaaa.... ga relaaaa.... :'''(
Dan juga saya galau karena gak bisa nonton SMTown... *curhat* *guling-guling di rel kereta*

Akhir kata, boleh minta pendapatnya? :')

Selasa, 14 Agustus 2012

Kacangku Pergi

Guru biologiku, Bu Lidya, memberikan tugas tentang "Pertumbuhan Tanaman" secara berkelompok. Aku dan kelompokku memutuskan untuk menanam kacang ijo karena lebih mudah tumbuh.
Lalu, bu Lidya mengharuskan kami membuat rancangan percobaan, menentukan variabel. Kelompokku memutuskan variabel bebasnya suhu, variabel terikatnya pertumbuhan, dan variabel kontrolnya jumlah air, jenis tanah, berat tanah.

Percobaan pun dimulai. Karena diberi waktu sampai selesai libur lebaran, kami mengerjakannya di rumah.

Aku naro tanaman kacangnya di garasi rumah. Setiap hari kacang itu kusiram, kuukur pertumbuhannya, pokoknya aku sayaaaaaaaangggg banget banget sama tuh kacang. Seneng banget ngeliat kacangnya mulai tumbuh tinggi. Tuh kacang udah aku anggap sebagai separuh jiwaku! Terakhir tingginya sekitar 0,5cm.

Hari ketiga aku bersama kacang ijo itu, sesuatu yang buruk terjadi...........

KACANGNYA DIMAKAN TIKUS!!!!!!!!

Pot (baca: gelas aqua) tempat menanam kacang itu porak poranda!!!! Kacangnya hilang!!! Hilang!!! HILAAAANNGGG!!!!! /berlebihan

Aku pun nangis, sodara-sodara... Gimana nasib kacangku? Gimana nasib tugasku? QAQ

Hatiku hancur akan kepergian kacang ijoku yang paling aku sayang..... Bahkan, aku belum memberinya nama.... T__T

Separuh jiwaku.... pergi.....



Rest In Peace, my kacang ijo.... aku tak akan melupakanmu... T~T

Sabtu, 11 Agustus 2012

Detective Conan Fanfiction : Bi

Konnichiwa~
Kali ini saya akan membawakan fanfiction Detective Conan. Ini lanjutannya fanfic "Sick Enough to Die". Karena pada mau dilanjutin, yo weiss... lanjutin.
Selamat baca yaaa... :D


Detective Conan Fanfiction : Bi

Disclaimer: Detective Conan punya Aoyama Gosho!!
Warning: gaje, abal, alur acak-acakan, ide pasaran, ShinKai pairing, genderswitch for Kaito, girl!Kaito, typo berkeliaran.
Casts: Shinichi dan Kaito

Hujan turun dengan derasnya. Shinichi berjalan perlahan di bawahnya. Air hujan menyapu air matanya. Ia menangis? Ya, hatinya sangat sakit, ditinggalkan orang yang ia cintai.

Shinichi jatuh terduduk. Ia merasa ia tak bisa melangkah selangkah pun. Ia tak bisa bangkit lagi. Kepalanya tertunduk. Air matanya semakin deras - tapi tak terlihat karena air hujan langsung menyapu air matanya.

"Hei... Kalau kau duduk disini, nanti kau bisa sakit lhoo.." sebuah suara menyadarkan Shinichi.

Shinichi melihat ke arah sumber suara. Ternyata, pemilik suara itu adalah seorang wanita yang berambut pendek dan sedikit berantakan. Wanita itu cukup manis. Wanita itu memayungi Shinichi.

"Hei, kau menagis ya?" tanya wanita itu lagi.
"Eh.. a..aku.." Shinichi tergagap.
"Ini. Pakai saputanganku. Kau basah sekali." kata wanita itu.
"Bolehkah? Te.. Terima kasih.." kata SHinichi.
"Kenapa kau menangis? Dan duduk di tengah jalan begini."
"A.. Aku."
"Hahaha.. kau menarik sekali! Ayo, kita ke taman di dekat sana dan kau bisa cerita padaku." ajak wanita itu. "O,iya, namaku Kaito. Kaito Kuroba. Siapa namamu?"
"Aku.. Shinichi. Shinichi Kudo."

Shinichi mengikuti Kaito ke taman yang ada di dekat mereka. Entah kenapa Shinichi mau saja mengikuti Kaito. Padahal mereka baru kenal.

Di taman...

"Jadi.. kenapa kau menangis?" tanya Kaito.
"Eh aku... i.. itu karena.." Shinichi pun menceritakan masalahnya.

"Ooh.. aku mengerti. Pasti rasanya menyakitkan ya?"
"Begitulah. AKu tak tahu apa yang harus aku lakukan."
"Berarti kamu harus move-on."
"Move-on? A.. AKu tak bisa melupakan Ran.."
"Kupikir kau tak harus melupakannya. Kau hanya perlu mengenangnya."
"Mengenangnya?"
"Iya."
"Umm... Kaito-san... kenapa kau baik sekali padaku? Padahal kita baru kenal."
"Eh.. itu karena aku merasa keadaan kita sama."
"Eh? Maksudmu?"
"Hari ini aku pergi keluar rumah karena aku ingin menemui adikku, Aoko." jawab Kaito sambil menutup payungnya.
"Adikku Aoko... sudah meninggal karena sakit. Tadi aku ke makamnya dan memberikan payung padanya. Ia tidak menyukai hujan." lanjut Kaito.
"Aku turut berduka cita." kata SHinichi.
"Ya.. Aku sangat sedih kehilangan Aoko. Ia adik yang aku sayang. Saat melihatmu, aku teringat diriku yang menangis di bawah hujan. Hujan menyapu air mata." tambah Kaito sambil berlari ke tengah hujan.
"Hei... nanti kau basah.." kata SHinichi.
"Tak apa-apa. AKu sangat suka hujan. Hujan itu membuatku tenang. AKu bisa menangis sepuasnya karena hujan akan membawa pergi air mataku. Sehingga aku terlihat tidak menangis." ujar Kaito.

Shinichi memperhatikan Kaito yang mulai berputar-putar di bawah hujan. Kaito sangat menarik, begitu pikir Shinichi. Kaito sangat unik menurut Shinichi. Shinichi merasa jika ia berada di dekat Kaito, ia akan merasa nyaman.

"Hei, Shinichi! Ayo, bergabung denganku. Dengan begini, kau bisa melepas kesedihanmu!" ajak Kaito.

Shinichi berlari menuju Kaito. Ia dan Kaito menari di bawah hujan. Kesedihan mereka berdua pun bisa hilang, dibawa pergi oleh butiran hujan.

"Bahagia sekali berada di dekat Kaito. Keberadaannya... sangat menenangkanku..." pikir Shinichi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

30 menit sudah Shinichi dan Kaito bermain di bawah hujan. Shinichi sudah melupakan kesedihannya. Hujan yang sangat dingin itu terasa hangat untuk Shinichi kareana ada Kaito di dekatnya.
Hujan pun reda.

"Ah. Hujannya sudah reda. Aku harus pulang." kata Kaito.
"Ah,iya... Kau benar. Terima kasih sudah membuatku melupakan kesedihanku. Kalu tidak bertemu kau... mungkin aku tidak bisa melangkah ke depan. Terima kasih ya.." kata Shinichi.
"Ya, tidak apa-apa. Aku juga senang bertemu denganmu. AKu harus pergi." kata Kaito.

Tiba-tiba angin bertiup kencang. Shinichi jadi tidak bisa melihat jelas apa yang ada di depannya karena angin itu. Saat Shinichi membuka matanya, Kaito sudah tidak ada di hadapannya. Mungkin ia sudah pulang.

Sejak saat itu, Shinichi tidak bertemu Kaito lagi. Padahal, ia sangat merindukannya. Wanita yang keberadaannya sangat indah menurut Shinichi.

Itu sebabnya, sampai skarang Shinichi selalu mengejar pencuri yang bernama 'Kaito Kid'. Pencuri itu membuat Shinichi mengingat Kaito, gadis yang unik dan menyukai hujan.

FIN!!

Akhirnya selesai jugaaa... :D
Bagaimana menurut kalian? Aneh ga? Bagus ga? Kasih tau pendapat kalian yaa... :)
Akhir kata, boleh minta komentar?

Jumat, 10 Agustus 2012

Lolol Chemistry Group

Ini hanya sebuah foto yang diambil ketika praktek kimia osmosis dan titik beku. Ini merupakan selca lhooo... soalnya ini foto sendiri ga difotoin orang lain. Hasilnya kayak begini deh...


"Yakin mau pake foto ini buat laporan?"
"Iya! Pake aja."
"Iiih... tapi mukanya pada jelek-jelek..."
"Udah.. gak apa-apa.. satu jelek, semua jelek."
"Ya udah kalo mau ditaro di laporan."


Anggota-anggota Lolol Chemistry Group : Aku, Adrin, Andhit, Ajeng, Ariq. (Tebak yg mana orang2nya!! XD)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Detective Conan Fanfiction : 0330

Konnichiwaa~ :D
Lagi-lagi kembali dengan fanfic Detective Conan. Kali ini idenya dari MV U-Kiss - 0330. Galau lagi ya? Entah kenapa, sesuatu yang galau itu cocok untuk dijadiin fanfic Detective Conan. *diguyur bensin*
Okelah! Ayo, baca!

Detective Conan Fanfiction : 0330

Disclaimer : saya ga ngerasa memiliki cerita Detective Conan. Tapi, fic ini murni punya saya!
Warning: gaje, abal, alur terlalu cepat, ending ga nyambung, mungkin ada typo.

Hujan turun dengan deras, Shuichi berlari mencari tempat untuk berteduh. Setelah menemukan tempatnya, dia memberi handuk kecil pada wanita yang dia cintai di sebelahnya, Akemi Miyano. Lalu, Shuichi mengelap wajah Akemi yang basah karena kehujanan. Dari kejauhan, tampak James Black dan Andre Camel melihat apa yang dilakukan Shuichi.

Hari berikutnya, Shuichi berada di sebuah cafe menikmati secangkir kopi sambil tertawa bersama Akemi. Tampaknya mereka berdua sedang bercanda. Dari kejauhan, James dan Andre memandangi Shuichi dengan prihatin.

Keesokan harinya, Shuichi terlihat bahagia menelpon seseorang. Mungkin menelpon Akemi.

"Dia seperti itu lagi..." kata James.
"Sudah 3 hari dia seperti itu..." tambah Andre.
"Kita harus menyadarkannya!!" sahut Jodie.

Shuichi masih asyik menelpon. Tiba-tiba James, Andre, dan Jodie menghampirinya.

"Shu..." panggil Jodie.
"Ssst... aku sedang menelpon." Jawab Shuichi.
"Kau tidak menelpon siapapun, Akai!!!" sahut Andre.
"Aku menelpon Akemi!!" balas Shuichi.
"Kau tidak menelpon Akemi!! Bahkan kau tidak akan bisa menelpon Akemi, Akai!" sahut James.
"Apa??!" teriak Shuichi.
"Shu... Selama tiga hari ini.. kau selalu bertingkah aneh. Berteduh, bercanda, ataupun menelpon seseorang yang sudah tidak ada di dunia ini." kata Jodie.
"Sadarlah, Akai. Akemi sudah tidak ada lagi." tambah James.

Shuichi sadar. Akemi sudah tidak ada lagi. Shuichi menundukkan kepalanya. Ia terlihat sedih.

"Aku aneh, ya?" tanya Shuichi.
"Ya. Kau aneh ketika berbicara sendiri seakan kau bicara dengan Akemi." Jawab Andre.
"Aku... hanya... merindukannya..." kata Shuichi pelan.
"Aku tahu." kata Jodie.
"Jangan membuat orang berpikir kau gila, Akai." Kata James.
"Kemana semangat mengejar organisasi itu, Shu??" tanya Jodie.
"Baiklah! Aku akan mengejar organisasi itu!! Demi Akemi juga...." sahut Akai.
"Nah... Itu baru Akai....!" kata Andre.

FIN!

Selesai! Gimana? Aneh ga? Makasih ya udah mau baca :*
Kasih komentar ya... supaya yang selanjutnya bisa lebih baik lagi :)

Jumat, 03 Agustus 2012

Detective Conan Fanfiction : Sick Enough to Die

Konnichiwa~
Saya akan nge-post songfic dari fandom Detective Conan lagi. Kali ini dari lagunya MC Mong ft Mellow - Sick Enough to Die. Coba dengerin lagunya yaa~ :D


Happy reading!! Don't be a silent reader!


Disclaimer: Detective Conan selalu milik Aoyama Gosho sensei!
Warning: Aneh, abal, alur ga jelas, typo(s), ShinichiXRan.
Casts: Shinichi dan Ran




"Ayo... angkat teleponnya... aku sedang menuju ke rumahmu... angkatlah teleponnya, Ran.."


Detective Conan Fanfiction: Sick Enough to Die

Handphone milik Ran terus bergetar, karena ada telepon yang masuk. Tetapi, Ran tidak menjawab telepon itu. Ia hanya duduk di pojokan(?) kamarnya sambil menatap handphone-nya.

"Kenapa kau meneleponku? Bukankah kau sudah melupakanku? Kau tidak pernah mengunjungiku lagi." kata Ran pelan.

Ran tetap tidak mengangkat handphonenya. Shinichi yang meneleponnya menjadi khawatir dengan keadaan Ran.

Sudah seminggu ini Shinichi tidak menelepon Ran. Ran mengerti akan kesibukkan Shinichi. Tapi, kemarin ia melihat Shinichi jalan bareng wanita lain yang berambut pendek berwarna coklat kemerahan. Shinichi terlihat senang bersama gadis itu. Ran sangat shock dan merasa sakit.
Beberapa menit yang lalu, Ran mengirim SMS ke Shinichi.

"Shinichi, kau pasti sudah melupakanku kan? Kau tidak meneleponku lagi. Aku akan pergi, untuk menghilangkan rasa sakit ini."

Shinichi yang membaca SMS dari Ran, terkejut dan langsung berlari ke rumah Ran.

"langitnya.... gelap sekali... seperti perasaanku sekarang.." kata Ran pelan sambil memandang langit dari jendela.

.

"Ran... angkatlah... aku ingin menjelaskan semuanya padamu..." kata Shinichi sambil terus berlari.

Hujan turun dengan derasnya. Menyapu air mata yang jatuh dari kedua bola mata Ran. Ya, sekarang ia sudah ada di luar rumah lengkap dengan koper yang berisi barang-barangnya. Bukankah ia ingin pergi? Pergi agar ia tidak merasakan sakitnya dilupakan.

"Selamat tinggal, Shinichi...." kata Ran lirih.
.
.
.
.
.

Shinichi sudah sampai di rumah Ran. Ia langsung memasukinya dan mencari Ran.

"Ran!! Kau dimana?? Aku sudah datang!!" teriak Shinichi.

Tak ada jawaban. Karena memang Ran sudah pergi. Tiba-tiba mata Shinichi melihat foto berdua mereka ketika pergi ke Tropical Land. Foto itu sudah lusuh dan ada banyak bekas tetesan air. Air mata tepatnya. Ran memang sangat sedih.

Shinichi terlambat. Ran sudah pergi. Shinichi tidak bisa menghubungi Ran lagi, karena Ran tidak akan pernah mengangkatnya lagi. Sekarang, apa yang harus Shinichi lakukan?

FIN!

Akhirnya selesai~~ :3
Bagaimana? Bagus tidak? aneh ya? kasih komentar ya supaya aku tau harus bagaimana.
Maaf kalo banyak typo. Habisnya males baca ulang... *dilempar batu*
Terima kasih sudah mau baca :*

Minggu, 29 Juli 2012

Detective Conan Fanfiction : Late Autumn

Konnichiwa~ *kok pake bahasa Jepang? biasanya Korea*
Aku pake bahasa Jepang karena mau nge-post fanfic Detective Conan!! Fic ini udah pernah di post sama mimin @DConanParody. Karena berlumut di laptop, dia minta supaya di-post di blog aja. Okelah, daripada ngebacot wae mending baca fanfic-nya. Cekidot! :D


Happy Reading!!


Detective Conan Fanfiction : Late Autumn

Disclaimer: kalo Detective Conan punya saya, pasti dari dulu udah tamat. Makanya, Detective Conan hanya milik Aoyama Gosho~
Warning: alur terlalu cepat, mungkin ada typo, gaje, abal, DLDR, AkaiXAkemi, diksi kurang tepat.
Casts: Shuichi Akai dan Akemi Miyano.
Author's Playlist: Kyuhyun - Late Autumn

Musim gugur sudah hampir berakhir. Cuacanya sangat dingin. Shuichi membuka lemari bajunya dan melihat beberapa pakaiannya. Pakaian yang selalu ia pakai tiap musim gugur hampir berakhir.

Shuichi mengambi jaket kesayangannya dan pergi ke teras rumah untuk minum kopi yg sudah ia sediakan sebelumnya. Aroma kopinya membuat Shuichi mengingat masa lalunya.

Ya, sekitar 2 tahun yang lalu, pada saat musim gugur akan berakhir. Shuichi dan Akemi jalan-jalan di pertokoan. Cuacanya sangat dingin sekali. Tetap terasa dingin walaupun mereka sudah pakai mantel. Akemi menggenggam tangan Akai yang sangat dingin.

“Tanganmu dingin sekali...” kata Akemi.

“Oh,ya? Mungkin karena cuacanya dingin.” kata Shuichi.

Lalu, Akemi menggenggam tangan Shuichi dan memasukkan tangan Shuichi ke dalam kantong mantelnya tanpa melepas genggamannya.

“Bagaimana? Sudah terasa hangat?” tanya Akemi.
“Eh... ku.. kurasa.. begitu....” Shuichi tersipu.

Kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu. Tapi Shuichi masih mengingatnya dengan jelas. Sekarang, tanpa Akemi, ia harus melewati akhir musim gugur sendirian. Ia harus bersiap untuk menghadapi musim dingin sendirian. Shuichi akan selalu merindukan suara langkah kaki Akemi.

FIN.

Bagaimana? Pendek banget ya? Mianhae... ._.
O,ya, lupa bilang. Fanfic ini terinspirasi dari lagu "Late Autumn"-nya Kyuhyun. Dengarkan lagu itu sambil baca fanfic ini, dijamin langsung galau. XD

Akhir kata, bisa kasih komentarnya? :)



Detektif Conan Versi Ramadhan

Haloo.... Selama ini saya mengedit gambar-gambar Detective Conan untuk "Sang Mimin" dari @DConanparody. Tau kan Detective Conan itu apa? Itu lhooo... anime detective yang ceritanya detektif-nya mengecil jadi anak kecil. Pengarangnya yaitu, Aoyama Gosho :)


Gambar-gambar ini kuedit untuk merayakan bulan Ramadhan. Cekidot!!




Ini avanya @DConanParody :)


Ini keluarga Shinichi Kudo versi Ramadhan. Tebak! Siapa aja yang ada di situ! XD


Gosho Boys!!! XD Mana yang kamu pilih? ;D


Tante Gin pake cadar~ XD Tapi sumpah yang ini serem banget!! Q_Q


Shinichi itu cocoknya pake kerudung!~ ;;)