Sabtu, 11 Agustus 2012

Detective Conan Fanfiction : Bi

Konnichiwa~
Kali ini saya akan membawakan fanfiction Detective Conan. Ini lanjutannya fanfic "Sick Enough to Die". Karena pada mau dilanjutin, yo weiss... lanjutin.
Selamat baca yaaa... :D


Detective Conan Fanfiction : Bi

Disclaimer: Detective Conan punya Aoyama Gosho!!
Warning: gaje, abal, alur acak-acakan, ide pasaran, ShinKai pairing, genderswitch for Kaito, girl!Kaito, typo berkeliaran.
Casts: Shinichi dan Kaito

Hujan turun dengan derasnya. Shinichi berjalan perlahan di bawahnya. Air hujan menyapu air matanya. Ia menangis? Ya, hatinya sangat sakit, ditinggalkan orang yang ia cintai.

Shinichi jatuh terduduk. Ia merasa ia tak bisa melangkah selangkah pun. Ia tak bisa bangkit lagi. Kepalanya tertunduk. Air matanya semakin deras - tapi tak terlihat karena air hujan langsung menyapu air matanya.

"Hei... Kalau kau duduk disini, nanti kau bisa sakit lhoo.." sebuah suara menyadarkan Shinichi.

Shinichi melihat ke arah sumber suara. Ternyata, pemilik suara itu adalah seorang wanita yang berambut pendek dan sedikit berantakan. Wanita itu cukup manis. Wanita itu memayungi Shinichi.

"Hei, kau menagis ya?" tanya wanita itu lagi.
"Eh.. a..aku.." Shinichi tergagap.
"Ini. Pakai saputanganku. Kau basah sekali." kata wanita itu.
"Bolehkah? Te.. Terima kasih.." kata SHinichi.
"Kenapa kau menangis? Dan duduk di tengah jalan begini."
"A.. Aku."
"Hahaha.. kau menarik sekali! Ayo, kita ke taman di dekat sana dan kau bisa cerita padaku." ajak wanita itu. "O,iya, namaku Kaito. Kaito Kuroba. Siapa namamu?"
"Aku.. Shinichi. Shinichi Kudo."

Shinichi mengikuti Kaito ke taman yang ada di dekat mereka. Entah kenapa Shinichi mau saja mengikuti Kaito. Padahal mereka baru kenal.

Di taman...

"Jadi.. kenapa kau menangis?" tanya Kaito.
"Eh aku... i.. itu karena.." Shinichi pun menceritakan masalahnya.

"Ooh.. aku mengerti. Pasti rasanya menyakitkan ya?"
"Begitulah. AKu tak tahu apa yang harus aku lakukan."
"Berarti kamu harus move-on."
"Move-on? A.. AKu tak bisa melupakan Ran.."
"Kupikir kau tak harus melupakannya. Kau hanya perlu mengenangnya."
"Mengenangnya?"
"Iya."
"Umm... Kaito-san... kenapa kau baik sekali padaku? Padahal kita baru kenal."
"Eh.. itu karena aku merasa keadaan kita sama."
"Eh? Maksudmu?"
"Hari ini aku pergi keluar rumah karena aku ingin menemui adikku, Aoko." jawab Kaito sambil menutup payungnya.
"Adikku Aoko... sudah meninggal karena sakit. Tadi aku ke makamnya dan memberikan payung padanya. Ia tidak menyukai hujan." lanjut Kaito.
"Aku turut berduka cita." kata SHinichi.
"Ya.. Aku sangat sedih kehilangan Aoko. Ia adik yang aku sayang. Saat melihatmu, aku teringat diriku yang menangis di bawah hujan. Hujan menyapu air mata." tambah Kaito sambil berlari ke tengah hujan.
"Hei... nanti kau basah.." kata SHinichi.
"Tak apa-apa. AKu sangat suka hujan. Hujan itu membuatku tenang. AKu bisa menangis sepuasnya karena hujan akan membawa pergi air mataku. Sehingga aku terlihat tidak menangis." ujar Kaito.

Shinichi memperhatikan Kaito yang mulai berputar-putar di bawah hujan. Kaito sangat menarik, begitu pikir Shinichi. Kaito sangat unik menurut Shinichi. Shinichi merasa jika ia berada di dekat Kaito, ia akan merasa nyaman.

"Hei, Shinichi! Ayo, bergabung denganku. Dengan begini, kau bisa melepas kesedihanmu!" ajak Kaito.

Shinichi berlari menuju Kaito. Ia dan Kaito menari di bawah hujan. Kesedihan mereka berdua pun bisa hilang, dibawa pergi oleh butiran hujan.

"Bahagia sekali berada di dekat Kaito. Keberadaannya... sangat menenangkanku..." pikir Shinichi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

30 menit sudah Shinichi dan Kaito bermain di bawah hujan. Shinichi sudah melupakan kesedihannya. Hujan yang sangat dingin itu terasa hangat untuk Shinichi kareana ada Kaito di dekatnya.
Hujan pun reda.

"Ah. Hujannya sudah reda. Aku harus pulang." kata Kaito.
"Ah,iya... Kau benar. Terima kasih sudah membuatku melupakan kesedihanku. Kalu tidak bertemu kau... mungkin aku tidak bisa melangkah ke depan. Terima kasih ya.." kata Shinichi.
"Ya, tidak apa-apa. Aku juga senang bertemu denganmu. AKu harus pergi." kata Kaito.

Tiba-tiba angin bertiup kencang. Shinichi jadi tidak bisa melihat jelas apa yang ada di depannya karena angin itu. Saat Shinichi membuka matanya, Kaito sudah tidak ada di hadapannya. Mungkin ia sudah pulang.

Sejak saat itu, Shinichi tidak bertemu Kaito lagi. Padahal, ia sangat merindukannya. Wanita yang keberadaannya sangat indah menurut Shinichi.

Itu sebabnya, sampai skarang Shinichi selalu mengejar pencuri yang bernama 'Kaito Kid'. Pencuri itu membuat Shinichi mengingat Kaito, gadis yang unik dan menyukai hujan.

FIN!!

Akhirnya selesai jugaaa... :D
Bagaimana menurut kalian? Aneh ga? Bagus ga? Kasih tau pendapat kalian yaa... :)
Akhir kata, boleh minta komentar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar