Selasa, 17 Januari 2023

Review ala Sorangan: Money Heist/La Casa de Papel Season 3 - 5


 

Hola! Haloo!

Aku kembali dengan membawakan fangirl scream eh maksudnya review Money Heist season 3 dan 4.

Kalau season 1 - 2 menceritakan tentang perampokan yang dilakukan oleh Professor dkk di Royal Mint, season 3 - 4 menceritakan tentang perampokan di Bank of Spain. Professor dkk berusaha mencuri emas yang disimpan di brankas bawah tanah bank tersebut.

Sebenernya aku sudah nonton sejak tahun 2021, tapi baru sempet nulis Review ala Sorangan-nya tahun 2023. Aku mageeerrrrr!

Sebelum lanjut baca ke bawah, aku peringatkan bahwa tulisan ini bakal banyak mengandung SPOILER! Kalau tidak mau kena spoiler, mending jangan lanjut. Okeee???

Okey lanjut~

Seperti yang sudah kutulis di atas, season 3 - 4 menceritakan tentang perampokan di Bank of Spain untuk mencuri emas. Sebenarnya, mereka melakukan itu demi menyelamatkan Rio yang tertangkap polisi karena ketahuan memakai alat komunikasi yang memancarkan sinyal. Tokyo memohon Professor agar menyelamatkan Rio dan inilah yang dilakukan Professor.

Kalo di cerita sebelumnya Professor menggunakan rencana perampokan yang dibuatnya sendiri, sekarang dia pakai rencana yang sebelumnya Berlin pernah buat. Sebelum mereka merampok di Royal Mint, Berlin dan Professor sebenarnya sudah membuat rencana perampokan di Bank of Spain.

Kali ini Professor tidak hanya membawa rekan-rekan lamanya yang ada di season sebelumnya (kecuali yang udah mati ga kebawa :')), beliau juga membawa banyak anggota baru untuk masuk ke dalam bank maupun untuk support dari luar. Pokoknya pasukannya Professor tuh makin gede lah! Mantab banget dah Professor~

Yah, langsung aja kali ya ngomongin kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya dulu aja deh.

Masih banyak adegan ngeue. Guaaahhh!!!! Aku emang ga terlalu suka adegan begituan di film yang emang genre utamanya bukan hentai! Tapi da emang orang barat kalo bikin film/series pasti masukkin adegan ngeue (walau ga semua begitu).

Lalu entah kenapa asaan banyak plot hole. Kayak misalnya ternyata sejak season awal, sudah ada spy mereka di antara para tawanan, yaitu Manila. Kalo misalnya dia sudah ada dari awal perampokan mereka, kenapa dia ga bisa mencegah pemberontakan para tawanan dan mencegah kematian Oslo. Sampe sekarang aku ga ngerti.

Lalu, setelah Tim Professor berhasil ngambil seluruh emas, emasnya dicuri oleh anaknya Berlin. Saat Sierra berhadapan dengan anaknya Berlin, dia ngasih anaknya Berlin secarik kertas yang sudah ditulisi sesuatu oleh Professor. Tiba-tiba anaknya Berlin mau ngembaliin semua emas yang dicurinya ke Professor.

Bagaimana mungkin seseorang yang punya emas segunung bisa berubah pikiran sekejap hanya dengan secarik kertas? Mana Professor bilangnya kalimat semacam "Keluarga pasti paham", pas ditanya apa yang ditulis Professor di kertas itu. Emang apa yang ditulis sampe bisa ngubah pikiran? Sampe sekarang ga jelas dan aku ga ngerti.

Lalu, di season ini ARTURITO GAK MATI!!!!!!!!!! Anjir aku kesel banget sama tuh makhluk!!!!!! Dia cuma sekarat aja karena ketembak Monica dan malah bikin Monica ngerasa bersalah.

Arturito gak mati, tapi Nairobi matek!!! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku nangis banget pas character kesayanganku matekkkk!!!! Mana matinya sedih banget lagi kena backstab Gandhia. Tapi alhamdullillah Gandhia akhirnya mati kena ledakan granatnya Tokyo.

Yah, kematian Tokyo juga sangat disayangkan. Tapi aku mau bahas spesial tentang Tokyo di bawah.

Okay! Paling itu aja kekurangannya. Sekarang mari kita bahas kelebihannya.

Seperti biasa, adegan battle of wits antara Professor (+ Raquel) dengan polisi + pemerintah (Sierra dan Tamayo) sangat keren dan menegangkan. Sekeren season sebelumnya. Hanya saja, kali ini Professor ga jatuh cinta sama Sierra karena dia sendiri udah jadian sama Raquel. Gaya negosiasi dan penyidikan Sierra beda dengan Raquel. Walaupun lagi hamil, Sierra lebih kejam dan sadis, bahkan demi bisa menggoyahkan mental para perampok di dalam bank, dia pake anaknya Nairobi untuk memancing Nairobi ke jendela dan tertembak sniper.

Professor juga berhasil menipu Tamayo dengan emas palsu bahkan berhasil negosiasi dengan Tamayo agar mereka semua dibebaskan dan diberi identitas baru dengan emas-emas asli sebagai tawanannya.

Berkali-kali Professor dan Raquel terpojok dan hampir mati, tetapi Professor selalu berhasil keluar dari kepungan polisi. Bahkan, dia bisa menggaet Sierra untuk ikut dengan dia setelah Sierra dijadikan kambing hitam oleh pemerintah dan setelah dia membantu Sierra melahirkan.

Keberuntungan Professor masih sama gedenya dengan season sebelumnya.

Lalu, banyaknya flashback cerita masa lalu Berlin dan Professor bikin para penggemar Money Heist terutama penggemar Berlin bisa mengobati rindu dan rasa sedih setelah kehilangan Berlin. Tapi yah tbh, aku ngerasa masa lalunya Berlin ga terlalu penting-penting amat gitu. Like, kepanjangan diceritainnya karena ngaruhnya ga banyak. Plot twist dikit tapi ga seru (liat bagian soal anaknya Berlin di paragraf atas).

Nah, sekarang aku mau brainrot Tokyo.

Aku bener-bener kayak menjilat ludah sendiri karena pas nonton season sebelumnya, aku pengen Tokyo mati aja karena beban banget. Tapi di season ini aku malah nangis jelek pas Tokyo mati.

Di season ini, Tokyo mengalami character development yang benar-benar wah. Dia jadi kakak buat semua anggotanya dan bener-bener berguna dan melindungi apalagi setelah Nairobi tertembak sniper-nya Sierra. Membantu ngurusin Nairobi, menenangkan Monica yang kena mental breakdown setelah nembak Arturito, menghadapi Palermo dan Gandhia, dan masih banyak lagi.

Walau rasanya singkat, tetapi development Tokyo bisa berhasil mengubah pemikiran penonton tentang dia. Kalo liat di sosmed, banyak banget yang malah jadi sayang sama Tokyo. Keren ga tuh? Dalam waktu singkat, mampu membalikkan hati para penonton~

Rencan dan trik-trik yang dipakai Professor jauh lebih kompleks dibanding season sebelumnya. Mulai dari melubangi brankas sambil membuang air yang memenuhi brankas, trus mengubah balok-balok emas menjadi butiran dan mengirimnya ke markasnya. Keren banget lah pokoknya! Bahkan IT support yang isinya hacker handal dari seluruh dunia juga ikut dalam rencana Professor.

Walau dia rada introvert dan pemalu, tapi dia jago banget ngumpulin anak buah buat ngebantu dia.

Trus, aku juga suka kebersamaan para tim perampok sebelum mereka datang ke Bank of Spain. Ngeliat Raquel, Tokyo, dan Nairobi pesta-pesta seneng gitu, bener-bener bikin adem. Pengen banget mereka semua bahagia sampai akhir... :')

Ya udah paling segitu aja fangirl screaming kali ini. Udah capek ngetik wkwkwkkwkw.

Menurutku sebenernya sih Money Heist lebih baik berhenti di season 2, ga perlu ada arc baru lagi. Rasanya kayak crew filmnya pengen milking Money Heist karena lumayan terkenal di seluruh dunia. Mana Arturito dibikin masih hidup >:(

Untuk season 3 - akhir ini, aku mau kasih rate 7,8/10. Walau aku bilang sebaiknya season ini ga ada, tapi sebenernya aku masih menikmati season ini.

Tak bosan-bosannya aku mengingatkan bahwa ini semua cuma pendapatku saja. Jadi jangan marah ya kalo ga setuju ^_^

Ah, ya, karena Netflix ga bisa screenshot lagi, jadi aku ga bisa nge-share screenshot-an... :')

See you again!

Sabtu, 12 Juni 2021

Review Ala Sorangan: Money Heist/La Casa De Papel Season 1-2


Haloooooo!!!

Aku kembali lagi membawakan review fangirl scream dari series yang baru saja beres aku tonton di Netflix, yaitu "Money Heist" yang memiliki judul bahasa Spanyol, "La Casa De Papel".

Money Heist menceritakan tentang seorang jenius yang biasa dipanggil "Professor" merekrut 8 orang pencuri untuk membantunya menjalankan rencana yang sudah lama ia buat untuk masuk ke dalam Royal Mint Spanyol dan mambawa kabur uang yang dicetak sendiri sekitar 2 triliun euro. Setelah mereka berhasil melakukan misi mereka di Royal Mint, mereka melakukannya lagi di Bank Spanyol dengan target mengambil semua emas yang tersimpan di brankas Bank Spanyol.

Aku nonton series ini karena dikasih rekomendasi sama seseorang, bukan karena FOMO. Sebel karena banyak yang nyinyir kalo orang yang nonton Money Heist hanyalah orang-orang FOMO

Setelah nyoba nonton, ternyata ga rugi nonton ini. Series ini sangat mendebarkan, menegangkan, dan seru!

Sampai saat ini, Money Heist terdiri dari 4 season. Season 1-2 berfokus pada cerita Professor dan para perampok yang memakai nama kota sebagai nama panggilannya untuk merampok di Royal Mint Spanyol. Karena Royal Mint itu tempat mencetak uang, kalau di Indonesia berarti semacam Perum Peruri ya.

Nah, untuk postingan ini, aku akan fangirl scream //g mengenai Money Heist season 1 dan 2.

Hal pertama yang menarik perhatianku setelah menonton beberapa menit dari episode 1 series ini adalah Professor.


Dia tuh pinter banget dan uwu banget aaaaaaaaa!!!!! Aku sukaaaaa!!!! <3 <3 <3

Biasanya aku ga suka chara yang berjenggot. Tapi karena kejeniusan Professor, aku jadi cinta! Aku emang suka cowok pintar.

Aku suka banget karakter Professor ini. Saat sehari-hari dia terlihat pemalu dan pendiam. Ga jago ngomong. Tapi begitu dia negosiasi sama polisi, wiiiiiiihhhhhhhh... auranya berubah! Dia ngomongnya begitu pede dan jenius.

Segala kesalahan yang mengancam operasinya, bisa ia bereskan dengan rapi. Mulai dari dia harus menyusup ke tempat mobil rongsokan buat menghapus jejaknya dan anak buahnya, lalu memalsukan perampokan di toko untuk bisa mengancam si penjaga tempat mobil rongsokan agar tidak memberitahukan identitasnya lewat intercom polisi, lalu pergi ke rumah Raquel (polisi yang menjadi penyelidikan kasus perampokannya) untuk menghapus bukti telepon, lalu berantem sama mantan suami Raquel demi menukar barang bukti yang sudah dikumpulkan dengan yang palsu, dan masih banyak lagi.

Professor pernah bilang kalau dia adalah pria yang selalu beruntung. Aku setuju. Dia bisa melakukan semua hal di atas karena keberuntungannya.

Namun, ada satu sisi Professor yang tidak terlalu aku suka, yaitu melanggar aturan yang ia buat sendiri. Professor membuat aturan agar semua anggota tidak boleh jatuh cinta. Tapi, dia sendiri malah jatuh cinta sama polisi wanita yang memimpin penyelidikan kasus perampokannya.

Tokoh lainnya juga ga kalah bagus. Anak buahnya Professor ada 8. Tokyo, Berlin, Rio, Denver, Moscow, Nairobi, Helsinki, dan Oslo. NAIROBI BEST GIRL!!!! //diam

Tokyo


Series ini dinarasikan dari sudut pandang Tokyo. Jadi bisa dibilang dia tokoh utamanya?

Di season 1-2, Tokyo adalah tokoh yang paling nyebelin bagiku. Soalnya dia selalu baper akhirnya emosi. Emosinya bikin rencana perampokan mereka hampir berantakan. Kalau sudah emosi... waduh parah banget lah! Bahkan dia merusak kamera yang merupakan "mata" Professor di dalam bank gara-gara dia marah, pacarnya, Rio, dipukuli Berlin dkk. Ya, dia juga melanggar aturan Professor untuk tidak pacaran. Dia pacaran sama Rio.

Aku saking sebelnya, seneng pas Tokyo ditangkap polisi. Hahahaha! Rasakan! Tapi malah diselamatkan Professor.

Sejak kematian Moscow karena Moscow nge-cover dia saat dia ditembaki polisi ketika dia mau masuk ke Royal Mint pakai motor, sikapnya lumayan berubah.

Hal yang aku suka dari Tokyo itu cuma model rambutnya. Model rambutnya lucu!

Berlin

Ganteng. Tapi kadang nakutin. Rasanya dia kayak ga punya perasaan. Mungkin karena ekspresinya selalu dingin kali ya? Tapi bisa jadi karena dia ga punya belas kasihan. Saat Monica menyelundupkan handphone saja, dia langsung kasih perintah ke Denver untuk membunuh Monica. Padahal salah satu perintah Professor adalah tidak boleh membunuh siapapun. Saat Tokyo emosi parah, ia menangkap Tokyo dan mengikatnya di semacam tempat tidur gitu dan mendorong dia keluar Royal Mint. Otomatis Tokyo ditangkap polisi.

Walaupun dia dingin begitu, tapi sebenarnya dia cowok yang membutuhkan cinta. Dia (kayaknya) jatuh cinta pada salah satu tawanan yang menyerahkan dirinya untuk dimanfaatkan, yaitu Ariadna. Sebenernya Ariadna deketin Berlin karena takut, tapi Berlin malah jatuh cinta.

Tapi ya, menurutku Berlin ga cocok punya pasangan wkwkwkwkw.

Berlin ini adalah kakaknya Professor. Beda dengan adiknya, Berlin lebih percaya diri. Dia menjadi pemimpin saat perampokan di Royal Mint.

Di balik sifat dinginnya, ia juga baik. Ia memberi waktu untuk Nairobi dan Helsinki untuk kabur. Namun, ia pun jadi korban.

Rio

Rio adalah pacarnya Tokyo. Anggota genk yang termuda. Dia dibutuhkan karena kemampuan hacking-nya. Karena masih muda, ia jadi kadang tidak stabil. Seperti saat Tokyo dibuang sama Berlin, ia protes dengan memberitahukan rencana mereka kepada para tawanan. Ia juga menyarankan agar menukar pistol Denver dengan yang palsu agar tawanan bisa punya senjata.

Begitu Professor bilang mau menyelamatkan Tokyo, ia jadi balik lagi berpihak ke genk-nya.

Denver

Kadang aku suka ketuker antara Denver dan Rio.

Menurutku Denver itu soft boi. Dia membujuk Monica agar tidak aborsi. Lalu, ia juga memalsukan kematian Monica saat Berlin memerintahnya untuk membunuh Monica. Ia hanya menempak paha Monica. Setelah itu, ia menyembunyikan Monica di salah satu brankas dan mengobati Monica. Selama Monica masih belum bisa bergerak bebas karena luka tembaknya, Denver setia nemenin Monica, ngehibur Monica, dan merawat Monica. uwu banget ga siiih?

Ketawanya juga aneh. Bahkan sampai jadi meme saking uniknya! >w<

Moscow

Moscow adalah ayahnya Denver. Dia bener-bener sangat kebapakan(?). Bapak banget lah! Aku bahkan nangis pas dia matek. Huhuhu... kenapa sih dia mati??? T__T

Helsinki

Big boi tapi juga soft boi. Kalo di season awal, dia ga terlalu kelihatan. Sayang banget sama saudaranya, Oslo. Dia juga selalu nurut sama perintah. Di akhir-akhir, dia nolongin Nairobi dan janjian kalo bakal sama Nairobi terus.

Oslo


Dia diem terus. Jadi ga terlalu kelihatan keberadaannya. Ujug-ujug mati dibunuh para tawanan.

Nairobi

Tanteeeeeee!!! Woof Woof!!

Tante kesayanganku! Wanita kuat dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Udah gitu baik lagi. Saking baiknya, pegawai Mint malah lebih suka bekerja sama Nairobi dibanding atasan aslinya wkwkwk. Ketika yang lain sudah mulai stress dan menggila karena kelamaan di dalam bank, cuma Nairobi yang tetap bisa berpikir lurus dan terus mengikuti rencana.

Yah, itulah cast-cast utama Money Heist season 1-2.

Sekarang aku mau ngomongin ceritanya.

Menurutku, ceritanya lumayan menegangkan. Pertarungan otak antara polisi dan Tim Professor berhasil membuat penonton merasakan suspense-nya. Tiap kali Professor terpojok, aku selalu deg-degan.

Tapi Professor tuh hebat banget. Persiapannya benar-benar matang. Bahkan anak-anaknya sampai diajarin cara merawat luka tembak atau operasi kalau ada yang kena tembak.

Actionnya juga banyak. Banyak tembak-tembakan. Mereka memakai banyak senjata yang beragam, mulai dari senjata api hingga bahan peledak.

Selama nonton serial ini, hal yang aku pikirkan adalah "Semua orang di serial ini adalah hewan.".

Ya, hewan.

Anjir ngeue melulu!! Mana adegan ngeue-nya aurat wanitanya diperlihatkan. Ga ada sensor. :)

Setiap waktu pasti aja ngeue. Like, kayak ga ada cara lain untuk melampiaskan rasa cinta??

Haduh mataku...

Di Netflix asaan ratingnya 18+. Harusnya 25+.

Sebenarnya kekurangannya itu aja sih. Banyak banget adegan ngeue yang tidak perlu.

Lalu, aku juga ga begitu ngerti, kenapa Raquel tiba-tiba mau berpihak sama Professor? Padahal dia sudah merasa terkhianati, marah, dan hancur karena Professor. Apakah karena bucin?

Yah, aku tidak terlalu suka sisi perbucinan di serial ini. Orang kalo mau nonton ini ekspektasinya pasti full action, saling adu otak, dan semacamnya. Sejujurnya, konten bucin dan ngeue di serial ini merusak keseruan ceritanya.

Yah, tapi bisa saja kan justru itu masalah utamanya dan pesan yang mau disampaikan oleh creator. "Bucin merusak rencana".

Konten bucin yang uwu rasanya cuma bucin antara Denver dan Monica, salah satu tawanan. Denver melindungi Monica padahal Berlin menyuruhnya untuk bunuh Monica. Denver perhatian dan peduli banget sama Monica. Karena itu, Monica jadi jatuh cinta sama Denver. Bahkan, pas Denver disandera Arturito, Monica mau menolong Denver.

Yah, tentu saja di series ini konten bucin belum lengkap tanpa ngeue. Yup! Denver dan Monica ngeue di brankas. Hhhhhh... padahal kalo mereka ga ngeue, bakalan jadi couple ter-uwu dan soft di series ini.

Lalu, hal yang khas dari series ini adalah makhluk laknat yang bernama Arturo!!!

Duh! Si Arturito ini emang paling laknat dan tidak berakhlak! Sampaaaahhh banget! Bikin kesel! Namun, dia satu-satunya tokoh yang konsisten. Konsisten bikin kesel. 

Tapi, ya, Arturito ini juga salah satu faktor yang bikin Money Heist seru. Kalo ga ada dia, kehidupan berhari-hari di dalam bank ga akan seru untuk ditonton. Monica ga akan ketemu Denver, ga akan ada pemberontakan, Berlin dkk ga akan kalang kabut nyariin si Alison Parker yang bersembunyi karena disuruh Arturito.

Tapi, aku tetap satu suara sama penonton lainnya. Pengen dia mati. 👍

Pas Arturito tertembak polisi, udah seneng dia bakal mati. Tapi malah survive. :(

Well, kalo mau kasih rating sih aku mau kasih rating 8,6/10. Tadinya mau kasih 9+ tapi tidak terlalu suka perbucinannya hehe.

Sampai sini aja fangirl scream dariku. Aku udah cape ngetik. Ingat, jangan marah kalau kamu tidak setuju dengan apa yang aku tulis di sini. Ini pure cuma pendapatku saja.

Baiklah, sampai jumpa di review Money Heist/La Casa de Papel season 3 dan 4!

Senin, 19 April 2021

Review ala Sorangan: K-drama "Vagabond"

 


Haloooo! Annyeong!!!

Kali ini aku datang kembali membawakan review fangirl scream K-drama yang baru beres kutonton di Netflix, yaitu Vagabond.

Sebenarnya alasanku nonton Vagabond itu simple. Karena ada Shin Sung Rok! Hahahahahahaha aduh aku bucin banget sama Shin Sung Rok! <3

Sayangnya, Shin Sung Rok gak jadi lead actor karena lead actor dan actress dipegang oleh Lee Seung Gi dan Bae Suzy.

Vagabond terdiri dari 16 episode yang tayang di SBS dari tanggal 20 September 2019 sampai 23 November 2019. Ya itu drama sudah lama tapi aku baru nonton wkwkwkwkwkwkw. //telat lu

Vagabond menceritakan tentang seorang stuntman yang bernama Cha Dal Geon (Lee Seung Gi) yang karirnya sedang mengalami hambatan. Ia juga mengurus sepupunya yang masih kecil. Lalu, sepupunya itu mendapat undangan untuk event taekwondo di Maroko sehingga ia pergi bersama teman-temannya. Namun, pesawat yang dinaikinya mengalami kecelakaan dan menewaskan semua penumpang di sana. Dal Geon melihat ada seseorang yang merupakan salah satu penumpang pesawat itu masih hidup. Ia pun berpikir bahwa ada oknum yang menyabotase kecelakaan pesawat yang menewaskan sepupunya.

Dal Geon juga bertemu Go Hae Ri (Bae Suzy) yang merupakan agen NIS (semacam BIN-nya Korea) yang sedang melakukan undercover di Maroko. Mereka berdua pun menyelidiki misteri di balik sabotase kecelakaan pesawat itu.

Edan!

Itu yang aku pikirkan selama nonton Vagabond. Alur cerita begitu menegangkan dan benar-benar seperti kotak di dalam kotak. Ketika kita berpikir itulah kebenarannya, ternyata bukan. Masih ada sesuatu di dalamnya.

Drama Vagabond ini kental dengan politiknya. Tapi semuanya dikemas dalam apik, bahkan aku yang ble'e ini bisa paham dengan politik yang terjadi. Selain itu aku juga jadi sadar betapa bahayanya negara yang orang-orangnya sudah dikuasai perusahaan super besar seperti Dynamic dan John&Mark. Semuanya hanya mementingkan keuntungan dibalut dengan gula "memikirkan rakyat". Padahal mereka sama sekali tidak peduli dengan keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut.

Wih... berat banget lah. Tapi keren.

Hal edan berikutnya adalah action-nya. Aku paling suka pas NIS berusaha membawa Kim Woo Gi ke Korea, tapi mereka diserang oleh anak buah Lily. Beberapa anggota NIS tewas. Tapi tentu saja main cast tidak tewas wkwkwkw. Lalu, mereka terjebak di Kedubes. Lalu, Gi Tae Ung (Shin Sung Rok) melakukan operasi pengambilan peluru di kaki Kim Woo Gi karena ia sempat tertembak. Aaaaaa keren banget~ <3 Tae Ung bisa apa saja~ <3 //bucheen

Anggota NIS semuanya keren. Hae Ri bisa hapal nomor telepon yang dikasih tahu Tae Ung dalam sekali ucapan. Lalu, Tae Ung juga bisa memecahkan kode yang dikasih Tim Vagabond dan menghapal artinya dalam waktu singkat. Ya ampun... Aku mah kayaknya ga akan bisa kayak begitu.

Selanjutnya, Gang Joo Cheol (Lee Ki Young). Dia juga keren edan! Memalsukan kematian agar bisa membantu Hae Ri dkk untuk kabur dan menyelidiki kasus sabotase. Satu-satunya orang NIS yang baik dan tidak terpengaruh oleh kekayaan John&Mark. Paling keren pas dia jadi sniper buat ngebantu Hae Ri dkk membawa Kim Woo Gi ke persidangan. Selain itu, dia juga strategist.

Lalu, hal edan berikutnya adalah plot armor Cha Dal Geon. Dal Geon punya armor super tebel! Dia udah jatoh dari ketinggian, dipukul kepalanya, diserang dengan tembakan bertubi-tubi, diambil darahnya padahal kondisinya pasti lagi capek, digantung dalam gudang yang bisa meledak kapanpun... TAPI DIA MASIH HIDUP!!! 

Iya, ngerti, dia itu stuntman jadi punya fisik kuat. TAPI KAYAKNYA SEKUAT APAPUN SEORANG STUNTMAN, GA MUNGKIN BISA LARI NGEJAR ORANG BERMETER-METER SETELAH KEPALANYA DIPUKUL HINGGA BERDARAH DAN JATOH DARI KETINGGIAN!!! MINIMAL PINGSAN KEK!! ATAU "ADUH!" GITU! //nangis

Makanya, pas dia diculik Samael dan digantung di gudang yang akan meledak, aku mikirnya "Alah, paling selamat. Kan punya plot armor.". Dan ya, bener. Plot armornya bisa membuat Lily berubah sifat yang tadinya hanya mau melakukan sesuatu kalau dibayar, menjadi penyelamat. Ya, Dal Geon diselamatkan Lily sampai Lily harus kehilangan anak buahnya yang tewas karena ledakan di gudang karena tidak sempat kabur.

Hal edan lainnya adalah saat nonton Vagabond, rasanya kayak nonton orang main UNO tapi ngeluarin reverse card terus.

NIS: aku punya strategi yang bisa menipumu. John&Mark: *reverse card uno* eit, kamu tidak bisa menipuku. Aku yang menipumu. NIS: *reverse card* eits, kamu tidak bisa menipuku. Aku yang menipumu lagi.

Gitu weh terus. Tapi seru sih wkwkwkkw.

Lalu, selanjutnya bumbu romance. Ada dua kapal yang terbentuk di drama ini (Dal Geon x Hae Ri dan Tae Ung x Hae Ri walau bertepuk sebelah tangan), namun kapal tersebut kurang bisa berlayar karena terhalang genre. Tapi aku suka dengan keputusan tim produser untuk tidak menambah banyak bumbu romance ke drama ini karena akan merusak segalanya. Cukup dengan hint dan scene uwu saat Dal Geon membantu Hae Ri latihan jalan.

Kalo mau nonton drama ini, ada satu tips yang bisa aku berikan.

JANGAN PERCAYA SIAPAPUN!!!

Serius deh. Jangan percaya siapapun yang ada di drama ini kecuali Cha Dal Geon. Soalnya, orang yang kita kira baik ternyata jahat dan orang yang kita kira jahat ternyata baik. Kadang juga, orang yang tadinya jahat jadi baik, begitu juga sebaliknya.

Tadinya aku berpikir Hae Ri itu jahat, tapi selama satu season itu untungnya dia baik.

Aku juga suka character development beberapa character di drama ini. Pertama Hae Ri. Dia yang tadinya kelihatannya ceroboh, selalu merasa tidak mampu, atau tidak pede walaupun sebenarnya dia bisa, lama-lama semakin pemberani dan hebat.

Lalu Tae Ung juga. Tadinya dia kaku dan tidak suka mengapresiasi anak buahnya, lama-lama menjadi lebih soft.

Endingnya juga bikin greget dan pengen ada lanjut season 2. Setelah ledakan gudang dimana Dal Geon diculik, Dal Geon dinyatakan tewas walaupun sebenarnya dia masih hidup. Akhirnya dia menyembunyikan identitasnya dan gabung ke organisasi tentara bayaran "Black Sun", karena Black Sun diduga punya hubungan besar dengan Samael, si dalang dari kecelakaan pesawat.

Lalu, Hae Ri yang tidak tahu kalau Dal Geon masih hidup merasa sedih dan berniat balas dendam terhadap Samael. Karena tujuan Samael adalah Kerajaan Kiria, Hae Ri gabung dengan Jessica Lee di John&Mark sebagai lobbyist dan mendekati Kerajaan Kiria.

Black Sun yang punya hubungan dengan Samael, diperintahkan untuk membunuh lobbyist John&Mark, yaitu Hae Ri. Saat itu team Dal Geon yang disuruh sebagai eksekutor.

Dal Geon kaget melihat lobbyist John&Mark adalah Hae Ri. Dia ga bisa menarik pelatuknya untuk membunuh Hae Ri.

Setelah itu season 1 beres.

Penasaran banget ga siiiiih????!!! Dal Geon dan Hae Ri punya tujuan yang sama, untuk balas dendam pada Samael, tapi kali ini mereka berada di sisi yang berlawanan!!!

AAAAAAAAAAAAAAA!!!!! WE NEED SEASON 2!!!!!

Segitu kerennya drama Vagabond ini. Kalo kasih rate, aku mau kasih rate 8/10.

Btw, karena ini dramanya tentang kecelakaan pesawat, aku jadi ngerasa agak takut naik pesawat. Hahahaha...

Ahh capek. Segini aja ya fangirl scream review dariku. Kalau kamu tidak setuju dengan apa yang kutulis, ya jangan marah. Ini hanya pendapat pribadi aja.

Sampai jumpa di fangirl scream berikutnyaa!

Minggu, 04 April 2021

Review ala Sorangan: Tensei Shitara Slime Datta Ken Season 1


 

Haloo!! Lama tak menulis di sini. Berapa lama ya? 2 tahun? 3 tahun? 100 tahun? Blog ini sangat berdebu karena ga pernah update hahahahaha!

Kali ini aku akan kembali menulis review yang sebenarnya hanyalah fangirl scream hehe. Kalau biasanya aku menulis review tentang K-drama yang aku tonton, kali ini aku mau menulis review tentang sebuah anime.

Bisa dilihat di judul tulisan ini aku mau nulis review fangirl scream apa. Yup! Aku mau menulis tentang anime yang berjudul Tensei Shitara Slime Datta Ken! Karena aku baru nonton yang season 1, jadi aku cuma nulis review berdasarkan yang sudah aku tonton saja.

Tensei Shitara Slime Datta Ken, biasa disingkat Tensura, adalah anime yang digarap oleh studio 8bit berdasarkan light novel yang berjudul sama. Oh, ya, aku nonton anime ini tanpa baca light novel-nya. Jadi jangan marah kalau ada beberapa miss.

Cerita Tensura diawali dari seorang cowok bernama Satoru Mikami yang sama sekali belum punya pacar. Ia ditikam pisau oleh seorang penjahat random yang menyerang secara acak saat mau ketemuan sama temannya. Lalu, dia tewas. Saat tersadar, ia sudah bereinkarnasi menjadi sebuah slime yang punya kekuatan Predator, yang bisa memakan semua hal dan meniru wujud maupun kekuatan benda yang ia makan di dunia yang sama sekali ia tidak kenal. Kekuatannya kayak Kirby.

Setelah itu, ia bertemu dengan seekor naga kesepian bernama Veldora yang disegel selama 300 tahun. Veldora ingin teman mengobrol, jadi ia memaksa si Slime ini untuk jadi teman ngobrolnya. Slime ini pun menjadi teman Veldora dengan janji ia akan membebaskan Veldora dari segelnya. Lalu, naga tersebut memberinya nama Rimuru Tempest dan memberi Rimuru kekuatan.

Rimuru menelan Veldora dan keluar dari gua tempat Veldora disegel. Ia pun berpetualang sambil beradaptasi dengan dunia barunya juga bentuk tubuhnya. Selama petualangannya, ia menelan banyak monster dan mengambil kekuatannya.

Ia bertemu dengan sekelompok Goblin yang meminta bantuannya untuk melindungi mereka. Para Goblin bisa merasakan kekuatan besar yang dimiliki Rimuru karena telah menelan banyak monster sehingga meminta bantuannya untuk melindungi mereka dari kumpulan Direwolf.

Rimuru bersedia membantu melindungi para Goblin. Saat penyerangan Direwolf, Rimuru berhasil membunuh pimpinan kaum serigala itu dan memakan tubuhnya sehingga ia mendapat kekuatan pimpinan Direwolf. Ia pun berhasil menjinakkan para Direwolf yang lain.

Para Goblin berterima kasih pada Rimuru karena sudah menolong mereka. Para Goblin pun menganggap Rimuru sebagai pemimpin dan pelindung mereka. Rimuru juga berhasil menyatukan Direwolf dan Goblin untuk hidup berdampingan.

Rimuru dan rakyatnya (Direwolf dan Goblin) berusaha membangun desa mereka agar menjadi tempat tinggal yang layak. Dari sinilah petualangan Rimuru dan lainnya dimulai.

Hmmm... Sudah segitu dulu ringkasan cerita anime ini. Sekarang aku mau mulai fangirl scream. //y

Tensura ini adalah anime isekai pertama yang aku nikmati. Biasanya aku selalu drop di tengah-tengah karena terlalu banyak fan service tidak perlu, atau banyak istilah yang tidak aku mengerti, atau emang membosankan pake banget aja. Nah, aku sama sekali ga nge-drop anime ini.

Cerita anime ini ringan, pake banget. Semua istilah isekai selalu dijelaskan dengan ringan sehingga aku tidak perlu mikir atau menghapal. World building-nya juga bagus. Setiap arc pasti beres dan semua terjawab. Ga ada plot hole, maksudnya.

Visual dan animasinya juga bagus. Desain karakter juga tidak berlebihan, misalnya chara cewek bajunya terlalu sexy. Yah, ada sih yang sexy gitu, tapi ga banyak. Btw, aku suka Great Sage. Suaranya keren wkwkwk. Enak banget ya Rimuru bisa selalu ngobrol sama Great Sage.

Selain itu, tidak ada harem MC. Hal yang aku gak suka dari anime isekai adalah MC-nya pasti punya harem. Nah, di Tensura ini ga ada harem sama sekali. Makanya aku ga kecewa selama nonton.

Paling Rimuru bikin harem retainer (bawahan) //yy. Bawahannya banyaaakkk banget! Hampir semua orang mau jadi bawahan dia.

Oh, ya, jarang banget aku bisa nangis saat nonton anime. Tapi, di arc Shizue Izawa, pas dia meninggal, aku nangis. Sedih banget aaaaaaaaaaaaaaa!!!! Padahal aku berharap Shizu bisa hidup tenang di desanya Rimuru karena dia adalah "orang yang ditakdirkan" untuk Rimuru. Ternyata takdirnya adalah hidup bersama Rimuru setelah ia  meninggal dan ditelan oleh Rimuru. :''')

//bentar nangis dulu

Oke. Kembali ke review!

Walaupun aku setuju kalau Tensura ini adalah anime isekai yang bagus, namun aku menemukan beberapa kekurangan.

Pertama, Rimuru TERLALU baik. Terlalu baik pake banget. Padahal sebelumnya dia manusia dan sifat-sifat maupun ingatan dia sebagai manusia sama sekali ga hilang. Tapi sama sekali ga ada sifat buruknya. Yah kan manusia tempatnya salah dan lupa, punya banyak banyak sifat jelek. Namun rasanya hati dia terlalu bersih.

Misalnya, pas setelah arc Lord Orc. Dia makan Lord Orc sambil ngasih janji kalau ia akan menanggung kesalahan-kesalahan Lord Orc. Bahkan ga ngasih hukuman pada para orc yang sudah membunuh banyak ras dan malah ngasih tempat tinggal di desanya. Baik banget ga sih? Terlalu baik dan mulia, menurutku.

Tokoh utama yang terlalu baik itu menurutku agak membosankan. Yah, karena sifatnya Rimuru itu membuat anime ini sedikit membosankan.

Kedua, semua masalah di anime ini sangat mudah diselesaikan hanya dengan satu serangan. Bahkan untuk level perang (misalnya arc Lord Orc atau Charybdis). Rasanya untuk level perang segitu tuh kurang intens. Memang sih, Rimuru itu kuat banget. Tapi, ya, setidaknya kasih drama dikit lah biar ga bosen.

Ketiga, rasanya semua orang yang datang ke desa Rimuru cepet banget hormat ke Rimuru. Padahal awalnya mereka datang karena curiga sama Rimuru. Bahkan yang levelnya Demon Lord atau raja aja cepet banget hormat ke Rimuru.

Walau begitu, aku masih menganggap anime ini worth to watch. Apalagi kalau kamu suka anime yang ringan namun nuansa fantasinya kuat dan tidak ada romance. Kalau boleh kasih rate, aku mau kasih 7,5/10.

Aku masih menunggu season 2-nya rilis di Netflix (aku nontonnya di Netflix). Kalau sudah nonton season 2-nya, aku akan menulis review-nya lagi di sini.

Oke!!

Sampai di sini aja bacotanku a.k.a fangirl scream a.k.a review kali ini. Semua yang kutulis di sini adalah pendapat pribadi. Jadi kalau ga setuju, ya jangan marah.

See you next time! Mata ne!

Kamis, 26 September 2019

Review ala Sorangan: K-Drama "Voice 3"



Halooo!! Seperti janjiku, aku kembali dengan membawakan review Voice 3! Voice 3 lanjutan dari Voice 2. Ceritanya lebih dalam dengan psikopat yang baru.

Voice 3 nih... punya love-hate relationship sama aku. Aku suka banget ceritanya, tapi aku juga benci karena tokoh kesukaanku matek! :((

Voice 3 terdiri dari 16 episode. Tayang di OCN dari tanggal 11 May 2019 sampai 30 Juni 2019.

Voice 3 masih bercerita di sekitar emergency call 112 Golden Time Team. Hanya saja Golden Time Team menyelidiki penjahat internasional yang menjual potongan tubuh manusia di Dark Web.

Bang Je Soo juga terlibat dengan kelompok penjahat itu. Di Voice 2, Bang Je Soo selalu memotong anggota tubuh korbannya. Nah, potongan tubuh itu ada yang dijual di Dark Web tersebut. Psikopat main villain Voice 3 itu semacam "atasan"nya Bang Je Soo.

Golden Time Team tidak mengalami banyak perubahan. Hanya Kang Kwon Joo agak kurang sehat dan masih direhabilitasi. Telinganya sering berdenging akibat ia kena ledakan bom saat episode terakhir Voice 2. Selain itu, Do Kang Woo jadi semakin feral. Penyakitnya semakin parah dan makin sulit mengendalikan diri. Beberapa kali dia hampir membunuh penjahat yang ia tangkap. Untungnya teman-temannya menghentikan dia.

Do Kang Woo selalu menghindar dari Golden Time Team. Tetapi para anggota Golden Time Team dan Pimpinan Violence Crime, Na Hong Soo selalu menahannya agar tetap berada di Golden Time Team. Apalagi Do Kang Woo memiliki petunjuk soal Wire Shun yang diduga sebagai pemilik sekaligus pemimpin website penjual anggota tubuh.

Cerita filler di Voice 3 lebih berat dibanding season sebelumnya. Writer-nya juga menggunakan filler untuk mengenal lebih jauh anggota Golden Time Team dan mempererat bond diantara mereka. Jumlah filler lebih sedikit dari seri sebelumnya mungkin karena main story-nya jauh lebih berat dan panjang dari sebelumnya.

Main story ditulis secara apik. Sama sekali tidak ada plot hole. Walaupun panjang dan berat, sama sekali tidak membosankan. Semua puzzle-puzzle yang muncul, terjawab semua tanpa sisa.

Voice 3 punya psikopat baru. Namanya Wire Shun alias Kaneki Masayuki. Kebiasaannya adalah membuka tutup pematik sehingga menimbulkan suara dua metal yang bertemu. Kang Kwon Joo melacak Kaneki berdasarkan suara pematik.


Dia lebih parah dari psikopat di season sebelumnya. Kaneki adalah seorang aktivis HAM. Bayangin, AKTIVIS HAM MEMBUNUH ORANG LAIN TRUS DIMUTILASI TRUS ANGGOTA TUBUHNYA DIJUAL???? GILA GAK TUH??!!

Plot twistnya.... dia adalah kakak kandungnya Do Kang Woo!!! AAAAAAAAAHHH!! Dia juga punya penyakit psikopat yang sama dengan Do Kang Woo, makanya dia ngebunuh banyak orang.

Pasti kalian sadar kalau nama psikopatnya bukan nama orang Korea. Main case ini memang lokasinya ada di 2 negara, yaitu Korea Selatan dan Jepang.

Episode awal bertempat di Jepang. Nah, bagian ini yang mau aku komentarin...

SEMUA PEMAIN YANG PERANNYA ORANG JEPANG, BAHASA JEPANGNYA LOGAT KOREA!!!!!!

Walaupun ceritanya di Jepang, tapi cast-nya tetap artis Korea, makanya bahasa Jepangnya logat Korea semua. Aduh ngakak banget lah!! XD
Bahkan, polisi Jepangnya juga pake logat Korea XD

Btw, aku suka polisi Jepangnya, Detektif Ryoji.


Lucu banget kaaaaannnn????? //diam
Aku suka banget smug dan sifat sombongnya. Dia meremehkan polisi Korea. Uh! Sayang banget dia cuma muncul di filler case awal. Padahal, main story-nya menyelidiki kasus internasional antara Jepang dan Korea Selatan, tapi dia cuma muncul sekali udah gitu cuma filler. Padahal dia benci banget Do Kang Woo dan berusaha mencari sisi jeleknya. Sayang banget memang.

Golden Time Team makin kompak bareng Divisi Violence Crime karena pimpinan Violence Crime, Chief Na Hong Soo, mau bekerja sama dengan Golden Time Team. Rasa bencinya pada Do Kang Woo benar-benar menghilang setelah mengetahui bahwa Do Kang Woo tidak bersalah. Bahkan, Chief Na selalu mencari tahu masalah penyakit yang dihadapi Do Kang Woo dan berusaha mencari solusinya. Dia juga satu-satunya yang masih mempercayai Do Kang Woo walaupun Kang Kwon Joo meragukannya. Benar-benar tokoh yang punya character development yang bagus.

Tapi sayangnya...


IYAAA!!!! BELIAU TEWAS!!!!!!! MATEK!!!!! DIBUNUH ANAK BUAHNYA KANEKI!! AAAAAAAAAAAAAAA :'''((
Aku suka Chief Na karena character development-nya bagus banget. Tapi... Tapi malah.... *nangis*. Bahkan Kang Kwon Joo aja sampai pingsan pas lihat Chief Na tewas. Aku juga //GAK

Oke.

Selain hubungan antara Do Kang Woo dan Chief Na yang semakin baik, hubungan Do Kang Woo dan Kang Kwon Joo juga membaik. Do Kang Woo makin perhatian sama Kang Kwon Joo. Sempat khawatir sama keadaan Kang Kwon Joo yang telinganya sakit. Soft banget hubungan mereka. Tapi tetap tak ada romance! Agent Park dan Agent Jin juga masih kode-kodean.

Sama seperti Voice 2, Voice 3 juga ada iklan sponsor numpang lewat selama cerita. Tapi gak terlalu mengganggu, masih bisa ditoleransi.

Menurutku, plot cerita Voice 2 + Voice 3 jauh lebih baik dibanding Voice 1. Mungkin karena banyak puzzle yang harus terjawab dan plotnya lebih dalam.

Oh, ya, ada hal yang aku pikirkan selama nonton Voice 3.

 
LEE JIN WOOK MIRIP BAMS SAMSONS!!!! //DIAM

You can't change my mind!

Ending ceritanya nyesek banget sih. Tapi aku masih ga paham kenapa Bang Je Soo membunuh Do Kang Woo. Apa karena dia sudah di-brainwashed Kaneki supaya membenci Do Kang Woo? Atau alasan lain? Well, kalau itu sih harus cari teori-teori.

Walaupun nyesek, tapi lumayan memuaskan. Kaneki tewas saat ditangkap Do Kang Woo. Kang Kwon Joo yang diculik Kaneki selamat dan kondisi telinganya semakin membaik.

Banyak yang pengen ada season 4 untuk menjawab soal Bang Je Soo yang membunuh Do Kang Woo. Tapi menurutku gak perlu sih. Lebih enak kalau alasan Bang Je Soo membunuh Do Kang Woo diserahkan pada teori-teori dari penonton. Terkadang lebih menarik kalau seperti itu. Jangan jadi penonton yang manja.

Kayaknya sudah bacot banyak nih. Langsung saja deh ke rate-nya. Aku mau kasih rate 8/10. Tadinya mau 10/10, tapi aku kurangi karena Chief Na mati :(.
Aku suka Chief Na!!!

Baiklah, segini saja fangirl scream dariku. Harap jangan marah kalau kamu tidak setuju dengan semua yang aku tulis. Ini cuma cuap-cuapku soal Voice 3.

Okay, then! Until next time~!

Selasa, 17 September 2019

Review ala Sorangan: K-Drama "Voice 2"



Halooo!! Setelah sekian lama, akhirnya aku muncul lagi di blog yang berdebu ini. Kali ini aku mau nulis review fangirl scream tentang drama korea yang judulnya Voice 2. Sebelum lanjut, mohon perhatikan bahwa fangirl scream ini bakal banyak spoiler dan pendapat pribadi. Jadi jangan salty ya~!

Aku nonton Voice 2 karena sudah pernah nonton yang season 1-nya. Aku suka sama Kang Kwon Joo dan telinganya, makanya nonton deh.

Voice 2 sama seperti Voice 1, ceritanya seputar emergency call 112 Golden Time Team yang dipimpin Kang Kwon Joo. Hanya saja, kasus utama di Voice 2 berbeda dengan Voice 1.

Voice 2 terdiri dari 12 episode. Tayang di OCN setiap hari Sabtu dan Minggu dari tanggal 11 Agustus 2018 - 16 September 2018.

Kalau di Voice 1 kasus utamanya mengejar pembunuh berantai yang membunuh ayahnya Kang Kwon Joo dan istrinya Detektif Jin Hyuk, kasus utama Voice 2 Golden Time Team mengejar pembunuh Detektif Kyung Hak, salah satu Golden Time Team Dispatch Team Member. 

Awalnya, kematian Detektif Kyung Hak dianggap kecelakaan dan Detektif Kyung Hak dianggap berniat mencelakai para pendaki yang ada di pinggir jalan. Tetapi, member Golden Time Team tidak percaya kalau Detektif Kyung Hak berbuat jahat seperti itu. Mereka pun menyelidiki dan menemukan bukti bahwa kematian Detektif Kyung Hak disabotase seseorang, dengan kata lain, Detektif Kyung Hak dibunuh.

Saat penyelidikan, Golden Time Team bertemu detektif non aktif dari Kepolisian Poongsan, Do Kang Woo. Do Kang Woo diam-diam menyelidiki kasus kematian partner kerjanya dimana dia pernah ditangkap sebagai tersangka tetapi dibebaskan karena kurang bukti. Do Kang Woo merasa kalau pembunuh Detektif Kyung Hak merupakan orang yang sama dengan pembunuh partnernya.

Kang Kwon Joo merasa kalau Do Kang Woo memiliki petunjuk soal pembunuhnya. Ia memindahkan Golden Time Team ke Poongsan dan merekrut Do Kang Woo untuk jadi Dispatch Team Leader dan bekerja sama menangkap si pembunuh selama sebulan. Awalnya Do Kang Woo tidak mau bergabung, tetapi karena Kang Kwon Joo bertanya "Apakah pelaku punya kebiasaan menarik sesuatu yang berbahan latex?" dan mengatakan kalau ia bisa mendengar hal yang tidak bisa didengar orang lain, Do Kang Woo menyadari kalau Kang Kwon Joo bisa membantunya dan akhirnya mau bergabung dengan Golden Time Team.

Tapi sifat Do Kang Woo sangat sulit ditangani oleh Dispatch Team karena Do Kang Woo selalu berbuat sesukanya. Pimpinan Divisi Kejahatan Serius Kepolisia Poongsan, Na Hong Soo, juga selalu mengatakan bahwa Do Kang Woo itu psikopat. Na Hong Soo memang membenci Do Kang Woo karena ia masih mencurigai Do Kang Woo sebagai pembunuh adiknya (partner Do Kang Woo). Untungnya, Golden Time Team masih bisa mengendalikan Do Kang Woo walaupun kadang kewalahan.

Keunikan dari drama Voice pelaku utamanya selalu psikopat. Sama seperti Voice 1, Voice 2 juga punya psikopat. Namanya Bang Je Soo. Bang Je Soo menjalankan website bernama Dr. Fabre yang isinya untuk mendiskusikan rencana pembunuhan bersama rekan-rekannya. Parahnya, Bang Je Soo selalu memotong bagian tubuh korbannya dan menyimpannya di kotak bermotif bintang lalu disimpan di kulkasnya. Ewww... Bang Je Soo juga menyimpan mayat ibunya yang sudah dibalsam supaya awet dan menganggap ibunya masih hidup. Bang Je Soo memang ga bisa jauh dari ibunya.

Penampakan Bang Je Soo:



Lebih ganteng kalo pake topi hitam.

Bisa dilihat di gambar, kalau Bang Je Soo memakai seragam. Ya karena aslinya dia adalah seorang polisi. Parah banget ya, polisi tapi bunuh orang. Bang Je Soo jago IT, makanya dia bisa membuat website rahasia di Dark Web

Sama seperti Voice 1, psikopat di Voice 2 punya kebiasaan yang menimbulkan suara. Kalau Mo Tae Gu punya kebiasaan bikin suara gretek gretek(?) rahang pas ngomong, kalau Bang Je Soo punya kebiasaan ngejepret(?) sarung tangan latex. Ciri-ciri ini yang ditangkap oleh telinga hebat Kang Kwon Joo dan membantunya menangkap Bang Je Soo.

Di segi ceritanya, duh, aku gak ngerti lagi deh kenapa bagus banget. Dewa banget! Writer-nim panutan!! Aku suka banget kasus-kasus fillernya punya fungsi memperkenalkan lebih jauh anggota Golden Time Team. Mulai dari watak asli Do Kang Woo dan ternyata dia punya penyakit psikopat, masa lalu Agent Park, cerita soal Detektif Park, dan kemampuan hacking Agent Jin. Bahkan filler-nya benar-benar dipergunakan dengan baik untuk menambah bonding antara anggota Golden Time Team. Kayak misalnya, awalnya Dispatch Team Member gak suka sama Do Kang Woo, tetapi setelah kasus istrinya Detektif Park, Detektif Park jadi perhatian dan peduli sama Do Kang Woo. Lalu, setelah kasus Agent Park dan mantannya, Agent Park jadi lebih dekat sama Kang Kwon Joo bahkan peduli banget sama Kang Kwon Joo.

Sekarang lagi zamannya iklan di episode dramanya ya? Soalnya banyak banget iklan-iklan lewat. Misalnya pas ada adegan minum, Golden Time Team minum air yang botolnya warna biru dan merk-nya sengaja ditunjukkin. Banyak banget sih yang kayak begitu, tapi ga mengganggu jalan cerita.

Romance? Pairing? Ga ada. Namanya juga drama genre kriminal, sama sekali ga ada cinta-cintaan. Paling ada hint-hint dikit. Misalnya, Agent Jin diam-diam suka sama Agent Park. Trus Kang Kwon Joo beliin makanan buat Do Kang Woo (Do Kang Woo sih malah tsundere gitu, padahal sebenernya dia seneng).

Last episodenya bagus sih, tapi bikin teriak kesel. Bang Je Soo berhasil ditangkap, tapi... masih banyak hal yang belum diketahui.
Voice 2 Ending:
//GAK

Lalu, Na Hong Soo, yang tadinya benci banget Do Kang Woo, setelah mengetahui Do Kang Woo tidak bersalah, rasa bencinya langsung hilang. Bahkan dia minta maaf dan berterima kasih pada Do Kang Woo karena sudah diselamatkan olehnya saat ia hampir dibunuh Bang Je Soo.

Voice 2 berlanjut ke Voice 3. Begitu juga dengan review ini. Nanti aku bakal nulis review fangirl screaming Voice 3.

Kalo boleh kasih rate, aku mau ngasih rate 9/10 untuk drama ini. Ini cuma pendapat pribadi sih. Jadi jangan marah kalo ga setuju.

Oke, segini aja fangirl screaming-nya. Kita ketemu lagi di review Voice 3, drama yang jauh lebih dalam dari Voice 2. Bye-bye~

Selasa, 29 Januari 2019

Review ala Sorangan: Pertunjukkan Teater Calon Arang




Halo! Kali ini aku mau nulis review pertunjukkan teater Calon Arang. Yah, mungkin bukan review, lebih ke fangirl scream atau cuap-cuap gak jelas ^^".

Teater Calon Arang diproduksi oleh Teater Sendiri Jakarta dan disutradarai oleh A. Nawir Hamzah. Pertunjukkan teater ini dipentaskan pada tanggal 10-11 Januari 2019 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Jakarta. Aku nonton pertunjukkannya pada tanggal 11 Januari 2019. Baru nulis review sekarang karena terlalu mager untuk membuka blog //digebuk.

Pertunjukkan teater Calon Arang mengangkat cerita rakyat Bali tentang seorang dukun bernama Calon Arang yang sangat kuat dan jahat. Ia membawa bencana ke seluruh Kerajaan Daha. Ia murka karena putrinya yang bernama Ratna Manggalih belum juga ada yang meminangnya, padahal umurnya sudah cukup dewasa. 

Mpu Bharadah mengutus muridnya, Mpu Bahula untuk datang menemui Calon Arang untuk mempersunting Ratna Manggalih. Tujuan Mpu Bahula menikahi Ratna Manggalih untuk mengetahui rahasia kekuatan Calon Arang. Setelah berhasil merebut buku pusaka yang berisi rahasia kekuatan Calon Arang, Mpu Bahula membawanya ke Mpu Bharadah.

Setelah itu, Mpu Bharadah yang telah mengetahui rahasia kekuatan Calon Arang, bertarung melawan Calon Arang. Calon Arang kalah, ia tidak membawa kejahatannya mati, tetapi kejahatan itu akan tetap ada dalam bentuk yang lain hingga masa depan.

Btw, waktu aku nonton teater Calon Arang, aku sama sekali gak tau apa-apa tentang cerita rakyat tersebut. Bahkan, aku gak tahu kalau "Calon Arang" itu nama orang. Makanya, karena aku "blind watching", nonton tanpa tahu ringkasan cerita atau cerita asli sebelumnya, review ini ditulis berdasarkan hasil "blind watching" itu.

Hmm... Tulis apa dulu ya? Kekurangan? Kelebihan? Hmm... Kekurangannya aja dulu ya.

Kekurangannya gak begitu banyak sih. Pertama, Calon Arang, suaranya kurang berekspresi. Mungkin karena pemerannya lebih fokus sama nada suaranya yang kayak orang tua tapi malah lupa sama ekspresi suaranya. Pemeran Calon Arang memang bukan nenek-nenek asli sih XD. Oh, ya, kurang ekspresi di sini maksudnya pas adegan dia marah, tapi sama sekali gak kerasa marah walaupun dia meninggikan suara.

Lalu, banyak adegan yang dirasa tidak perlu. Seperti pas adegan awal banget, ada ustad (gak tau disebutnya apa hehe, intinya sih dia kayak ahli agama/spiritual gitu) lagi berdoa terus dicegat pengawal kerajaan. Raja yang mengetahui itu, menyuruh pengawalnya mengawasi si ustad(?) itu. Si ustad itu "menipu" si pengawal dan akhirnya si pengawal melepaskan dia. Tapi, ustad itu sama sekali ga ada hubungannya dengan cerita. Dia gak muncul lagi setelah adegan itu selesai. Makanya, menurutku lebih baik gak usah ada aja.

Adegan yang pas Mpu Bahula putus sama pacarnya, menurutku durasinya terlalu lama. Dialog Mpu Bahula terlalu banyak elipsis(?) sehingga harus diulang-ulang hingga kalimatnya selesai. Oh ya, Mpu Bahula putus sama pacarnya karena dia disuruh Mpu Bharadah meminang Ratna Manggalih. Adegan saat mantannya Mpu Bahula berdoa itu juga durasinya terlalu lama dan tidak terlalu penting juga.

Mungkin cuma aku yang agak kecewa. Karena ini cerita rakyat Bali, aku berharap ada logat Balinya walau cuma sedikit. Tapi sama sekali gak ada. Hahaha, abaikan saja ini mah XDD.

Selain itu, ada 4th wall breaker-nya. 2 kali kalau gak salah. Aku gak begitu suka 4th wall breaker, jadi aku masukkin ini ke bagian kekurangan.

Lalu, pas battle Calon Arang v.s Mpu Bharadah, aku gak terlalu ngerti mereka ngapain. Iya, mereka battle, tapi battle-nya asa kurang jelas. Rusuh, rusuh, rusuh, terus ujug-ujug Calon Arang kalah. Udah gitu aja sepenangkapku. Maaf kalo jahat, tapi battle-nya sama sekali gak berkesan, padahal itu klimaksnya. Terlalu cepat dan detailnya kurang. Apalagi mereka battle pakai kekuatan sakti, bukan senjata. Aku sih berharap efek mistis(?) saat battle lebih kerasa. Mungkin lebih baik kalau adegan tidak pentingnya dikurangi supaya adegan battle-nya bisa lebih lama dan detail.

Sebelum pertunjukkan dimulai, pembawa acaranya bilang kalau kejahatan Calon Arang nanti tetap akan ada sampai sekarang. Yah pokoknya intinya kejahatan yang ada di zaman sekarang itu adalah kejahatannya Calon Arang. Tetapi, pas akhir cerita tidak ditunjukkan aftermath-nya. Kejahatan Calon Arang yang di masa depan tidak ditunjukkan.

Sepertinya segitu aja kekurangannya. Sekarang ayo kita bahas kelebihannya!

Pertama, properti, dekorasi, musik, dan lighting. Semuanya bagus banget!! Keren! Semuanya cocok dan menambah suasana tiap adegannya lebih terasa. Wah, kira-kira tim-nya pake tumbal apa ya sampai bisa bikin semuanya bagus? Hahaha, canda XDD.

Kostum dan make up-nya juga keren! Hal yang aku suka dari nonton pertunjukkan teater adalah memperhatikan kostum dan hiasan rambutnya. Semuanya cantik dan indah. Bahkan ada beberapa adegan yang rambut penarinya dipasang dupa (atau lidi ya itu?) yang menyala! Benar-benar nyala! Ada asapnya soalnya. Dedikasi dalam detail kostumnya mantul.

Make-up semua tokoh bagus banget. Paling suka make-upnya Calon Arang. Dia jadi kelihatan jahat dan tua.

Penjiwaan yang dilakukan para pemain juga bagus. Ekspresi wajah dapet, suara juga dapet (kecuali Calon Arang), gestur tubuh juga dapet. 

Aku suka pas adegan mantannya Mpu Bahula berdoa. Ada cewek selain dia yang berdoa juga. Trus pas selesai adegan, si cewek itu pegang pundak mantannya Mpu Bahula. Detail kecil yang membantu antar pemain itu yang paling aku suka. Si cewek pegang pundak mantannya Mpu Bahula untuk ngasih tanda sudah selesai adegannya (soalnya mantannya Mpu Bahula berdoa sambil memejamkan mata).

Aku juga suka suaranya mantannya Mpu Bahula dan Ratna Manggalih. Unyu-unyu manja gitu dan penuh ekspresi. Apalagi pas mantannya Mpu Bahula dan Ratna Manggalih nangis, uuuh... karena ekspresinya kuat, aku juga ikut ngerasa sedih. :''

Pertunjukkan teater ini unik, soalnya disisipi slepetan/jokes-jokes yang menyindir sesuatu. Misalnya, pas adegan ustad(?) dicegat pengawal karena berdoa, si ustad bilang kalau dia cuma berdoa dan bukan melakukan tindak kriminal yang sampai dia harus kabur ke Arab dan gak pulang-pulang. Tau kan nyindir siapa? XD

Lalu, murid-murid Calon Arang suka bergosip dan laporan ke Calon Arang. "Guru, katanya putri Anda, Ratna Manggalih, digebukin ya? Eh, ternyata operasi plastik ya?". Gak perlu dikasih tahu juga pasti kalian tahu mereka ngomongin siapa. Yah, you-know-who XDD.

Masih banyak lagi slepetan yang muncul. Kalau ditulis semuanya, tulisan ini makin panjang aja hehehe.

Sepertinya segini aja review eh, maksudnya fangirl scream dariku. Sudah lelah mengetik //ditabok. Kalau dikasih rate, aku mau ngasih rate 8,5/10.

Oh ya, review ini murni hasil pendapatku sendiri setelah "blind watching" pertunjukkan teater Calon Arang. Karena review ini hanya pendapat sendiri, jangan marah ya kalau beda pendapat. Jangan sakit hati juga. Santai aja cuyy! XD 

Aku suka menonton pertunjukkan teater apalagi kalau mengangkat cerita rakyat. Jadi makin sayang sama budaya Indonesia :3